Lombok Timur (Inside Lombok) – Lebih dari 300 pengecer pupuk bersubsidi di Lombok Timur (Lotim) berisiko menghadapi sanksi tegas jika terbukti melakukan pelanggaran, seperti penyimpangan alokasi atau praktik ilegal lainnya. Pemerintah daerah bersama distributor pupuk kini melakukan evaluasi dan pengawasan lebih ketat untuk memastikan pupuk sampai ke petani yang berhak.
Lalu Fathul Kasturi, Plt Kepala Dinas Pertanian Lombok Timur, menjelaskan bahwa proses perizinan pengecer kini lebih diperketat. Setiap calon pengecer harus memenuhi sejumlah syarat, mulai dari keberadaan sarana pendukung hingga izin usaha yang sah.
“Jika ada yang ingin menjadi pengecer, tentu harus memenuhi berbagai persyaratan, seperti ketersediaan gudang, fasilitas transportasi, dan kios. Selain itu, mereka juga wajib memiliki izin usaha dan nomor induk berusaha (NIB),” ujar Fathul, Kamis (6/2).
Pengecer pupuk juga diwajibkan memperoleh rekomendasi dari Dinas Perdagangan sebelum mendapatkan izin dari distributor. Rekomendasi ini menjadi salah satu syarat utama untuk mendaftar sebagai pengecer pupuk bersubsidi.
“Rekomendasi dari Dinas Perdagangan menjadi persyaratan utama untuk mendapatkan izin ecer dari distributor. Selanjutnya, distributor akan mengajukan permohonan ke Pupuk Indonesia (PI) untuk memperoleh nomor register rekomendasi,” jelasnya.
Selain itu, evaluasi berkala terhadap kinerja pengecer akan dilakukan oleh tim gabungan yang terdiri dari Dinas Pertanian, instansi terkait, Kepolisian, TNI, dan Koramil serta Kodim. Pengawasan ini dilakukan untuk mencegah adanya penyelewengan dalam distribusi pupuk bersubsidi.
“Apabila ditemukan pelanggaran, Tim Komisi Pengawasan Pupuk dan Pestisida (KP3) akan memberikan surat teguran secara bertahap. Jika teguran tidak diindahkan, kami akan mengusulkan pemecatan pengecer kepada distributor dan Pupuk Indonesia,” tegas Fathul.
Walaupun pengawasan diperketat, Fathul mengakui masih ada keluhan dari masyarakat terkait ketersediaan dan harga pupuk bersubsidi. Namun, dengan evaluasi dan pengawasan yang lebih intensif, diharapkan masalah tersebut dapat diatasi. “Kami akan terus berupaya agar setiap masalah yang muncul dapat diperbaiki, dan semoga kedepannya keadaan bisa lebih baik,” pungkasnya. (den)