Lombok Timur (Inside Lombok) – Guna memperkuat ketahanan pangan dan mendukung swasembada pangan nasional, Pemerintah Kabupaten Lombok Timur (Lotim) mendorong setiap desa untuk memiliki Petugas Penyuluh Lapangan (PPL). Keberadaan PPL diharapkan dapat membantu meningkatkan produktivitas pertanian serta memberikan edukasi kepada masyarakat terkait teknik pertanian yang lebih efektif.
“Setiap desa harus memiliki PPL agar masyarakat mendapatkan pendampingan yang tepat dalam mengelola sektor pertanian,” ujar Bupati Lotim, Haerul Warisin, Kamis (27/3/2025). Menurutnya, peran PPL sangat krusial dalam mendukung pembangunan sektor pertanian, mulai dari pemilihan bibit unggul, penggunaan pupuk yang efisien, hingga penerapan teknologi pertanian modern.
Haerul pun menegaskan bahwa setiap desa harus memiliki PPL yang aktif, sesuai dengan amanat undang-undang. Untuk memenuhi kebutuhan tenaga penyuluh ini, Pemkab Lotim berencana mengoptimalkan tenaga honorer yang memiliki latar belakang pendidikan pertanian dan saat ini tersebar di berbagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD).
“Kami akan melakukan identifikasi tenaga honorer yang berkompeten di bidang pertanian dan mengalihfungsikan mereka menjadi PPL guna mengisi kekosongan di desa-desa,” jelasnya.
Langkah ini diambil sebagai solusi atas kurangnya tenaga penyuluh di beberapa wilayah akibat pensiun maupun belum terpenuhinya kuota PPL. Dengan adanya PPL di setiap desa, petani akan mendapatkan bimbingan dalam meningkatkan hasil panen serta menerapkan metode pertanian yang lebih efisien.
Selain menambah tenaga penyuluh, Pemkab Lotim juga berkomitmen memperluas lahan pertanian dan menjamin ketersediaan pupuk bersubsidi. Kebijakan ini sejalan dengan langkah pemerintah pusat yang menargetkan penghentian impor beras mulai tahun ini, guna mencapai kemandirian pangan. “Kami ingin Lotim menjadi salah satu daerah penyangga pangan nasional, agar pada 2026 Indonesia tidak lagi bergantung pada impor beras,” tambahnya.
Dengan adanya PPL di setiap desa, petani diharapkan dapat meningkatkan produksi pertanian secara berkelanjutan, sehingga ketahanan pangan di Lombok Timur semakin kuat dan mampu mendukung target nasional. (den)