Lombok Timur (Inside Lombok) – Bupati Lombok Timur, H.M Sukiman Azmy mengaku telah banyak menyerap aspirasi masyarakat sepanjang melakukan Safari Ramadan. Beberapa aspirasi tersebut antara lain soal lampu penerangan jalan, pembangunan Puskesmas Lepak, pengoperasian RSUD Selaparang, proyek SPAM pantai selatan, termasuk juga rehab pasar terapung Jenggik, hingga dengan batas wilayah Desa Songak dan Denggen.
Untuk merealisasikan aspirasi masyarakat itu, organisasi perangkat daerah (OPD) lingkup Pemkab Lotim bekerja maksimal. “Dapat kita lihat masih banyak aset-aset kita yang terbengkalai pasca gempa yang harus segera ditindaklanjuti,” katanya.
Selain itu, Sukiman juga menekankan pada penerimaan pajak dan retribusi seperti pajak restoran yang belum dapat dipungut secara optimal, begitu pula dengan retribusi pasar. Hal itu disebutnya tak hanya menjadi tanggung jawab Bapenda Lotim, melainkan semua pihak.
Sukiman juga menyoroti terkait penggunaan dana BOS oleh sekolah dan pemanfaatan dana desa. Oleh karenanya ia meminta kepada OPD terkait seperti dinas pendidikan dan kebudayaan (Dikbud), Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD), dan termasuk inspektorat Daerah agar lebih intens dalam melakukan pengawasan terhadap penggunaan dana-dana desa. “Terlebih hal ini akan sangat berpengaruh terhadap kualitas opini BPK terhadap laporan pertanggungjawaban pemerintah daerah,”katanya
Sementara itu, Inspektur Inspektorat Daerah Lotim, Hj. Baiq Miftahul Wasli menyampaikan bahwa pihaknya akan bekerja sama dengan Kejaksaan Negeri Selong terkait tindak lanjut temuan terkait administrasi. Baik itu yang lama maupun yang baru lima tahun terakhir.
Dalam masa peningkatan kualitas WTP, para OPD diharapkan perlu melakukan tindak lanjut agar hasil pemeriksaan sebelum 60 hari dapat sesuai dengan ketentuan yang berlaku. “Semakin cepat diselesaikan maka semakin baik pula kualitas laporan pertanggung jawaban pemerintah daerah,” tutupnya. (den)