Lombok Timur (Inside Lombok) – Maraknya pedagang kaki lima (PKL) yang berjualan di trotoar jalan membuat Satpol PP harus berpikir ekstra untuk menertibkannya. Terlebih ada sisi kemanusiaan yang harus diperhatikan.
Kasatpol PP Lombok Timur, Slamet Alimin mengatakan dari hasil laporan yang diterima dan pantauan pihaknya bahwa maraknya PKL yang berjualan di trotoar tidak hanya terjadi di Masbagik saja, melainkan juga terjadi di beberapa daerah lainnya. “Tidak hanya terjadi di Masbagik saja, tapi juga di beberapa daerah lainnya,” ucapnya, Selasa (02/12/2024).
Adapun penertiban PKL yang ada di eks Pasar Masbagik, pihak Satpol PP saat ini sedang koordinasi dengan pihak desa dan kecamatan setempat. Selanjutnya akan berkoordinasi dengan Pemkab Lotim, dalam hal ini OPD terkait seperti Dinas Perhubungan dan Dinas Perdagangan.
“Kami akan berkoordinasi dengan tim di kabupaten seperti Dishub dan Dinas Perdagangan,” terangnya. Menurut Slamet, kondisi PKL yang kurang tertata hingga berjualan di trotoar di Lotim ini memang menjadi atensi pihaknya untuk melakukan penertiban.
Kendati, pihak Satpol PP tak berani langsung mengambil tindakan karena akan terkait dengan berbagai macam aspek, baik dari sisi kemanusian maupun lainnya. “Kita juga tentu harus memperhatikan sisi kemanusiaan, kita akan coba dengan tim untuk melakukan penertiban dengan cara pendekatan terlebih dahulu,” ungkapnya.
PKL yang ada di eks Pasar Masbagik menjadi prioritas pihaknya untuk dipindahkan, terlebih sudah ada lokasi berjualan yang disiapkan Pemda Lotim pada bangunan lama pasar. “Dalam menghindari kemacetan seperti yang terjadi pada saat Pasar Masbagik masih beroperasi, maka pedagang harus kita pindahkan ke dalam,” pungkasnya. (den)
