29.5 C
Mataram
Minggu, 28 Desember 2025
BerandaLombok TimurTerjadi Kesalahpahaman, Pihak Puskesmas Montong Betok Klaim Pelayanan Sudah Sesuai SOP

Terjadi Kesalahpahaman, Pihak Puskesmas Montong Betok Klaim Pelayanan Sudah Sesuai SOP

Lombok Timur (Inside Lombok) – Peristiwa meninggalnya seorang warga Gubuk Temusik, Desa Montong Betok, Kecamatan Montong Gading, Lombok Timur (Lotim) membuat kecewa pihak keluarga lantaran diduga mendapat pelayanan yang kurang baik dari Puskesmas Montong Gading.

Dugaan kurangnya pelayanan tersebut langsung diklarifikasi oleh Kepala Puskesmas Montong Betok, Syaiful Idris, ia menjelaskan bahwa masalah itu terjadi hanya karena miskomunikasi atau kesalahpahaman antara perawatnya dengan pihak keluarga. “Namanya juga keluarga dalam kondisi panik, jadi terjadi salah paham. Padahal kami sudah melakukan prosedur sesuai aturan,” ucapnya, Selasa (09/09/2025).

Ia juga menepis tudingan bahwa pihaknya tidak memberikan pelayanan, pelayanan tetap dilakukannya. Hanya saja, kebetulan pada saat bersamaan ada pasien lain yakni seorang ibu hamil yang juga harus dirujuk. “Kebetulan saat itu ada pasien lain, seorang ibu hamil yang harus dirujuk. Jadi waktunya berbarengan,” jelasnya.

Terkait dengan dokter yang disinyalir tak ada di puskesmas. Ia menegaskan bahwa pada saat ini dokter yang ada di puskesmas berjumlah 4 orang. Bahkan salah satunya langsung memeriksa pasien, termasuk pemeriksaan jantung dengan EKG. “Jadi jelas ada dokter yang menangani kemarin,” tuturnya.

Syaiful mengklaim semua penanganan dan pelayanan yang dilakukan pihaknya sudah sesuai prosedur. Namun pihaknya telah meminta maaf secara langsung kepada pihak keluarga secara langsung dan memberikan penjelasan pada saat warga mendatangi puskesmas untuk meminta pertanggungjawaban.

“Hanya saja masyarakat biasanya tidak terlalu peduli dengan prosedur, yang penting cepat. Itu yang kadang menjadi persoalan. Namun kami sudah menyampaikan permohonan maaf kepada pihak keluarga dan sejak tadi malam kami juga ikut hadir di rumah duka,” tegasnya.

Ia juga membenarkan ruang UGD dengan 5 tempat tidur terisi penuh oleh pasien, begitu juga ruang perawatan. Karena itu pihak puskesmas menyarankan untuk segera dirujuk ke rumah sakit, dan surat rujukan pun sudah disiapkan.

Syaiful menegaskan sudah melakukan evaluasi dengan seluruh staf puskesmas agar kedepannya jika ada kondisi darurat dan ruangan penuh, maka segera dievaluasi dan diarahkan ke rumah sakit atau fasilitas terdekat. Standar operasional prosedur tetap akan dijalankan, tapi untuk kasus yang sangat urgensi, sehingga harus lebih cepat mengambil keputusan agar tidak terjadi hal serupa. “Alhamdulillah, semua sudah bisa diterima. Sampai sekarang hubungan dengan keluarga korban baik-baik saja. Bahkan keluarga yang meninggal ini dulu juga dekat dengan kami di puskesmas,” pungkasnya.

- Advertisement -

Berita Populer