Lombok Timur (Inside Lombok)– Pemerintah Kabupaten Lombok Timur (Lotim) mulai memperkuat langkah pengendalian inflasi menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru), periode yang kerap memicu peningkatan konsumsi dan kenaikan harga sejumlah komoditas penting. Sekretaris Daerah Lotim, sekaligus Ketua TPID, Muhammad Juaini Taofik, menegaskan bahwa antisipasi dini menjadi kunci untuk menjaga stabilitas harga dan memastikan kebutuhan masyarakat terpenuhi tanpa gangguan.
Ia menekankan bahwa kelancaran distribusi barang harus menjadi perhatian utama, mengingat permintaan masyarakat cenderung naik pada akhir tahun. Gangguan distribusi—baik karena lonjakan arus kendaraan, cuaca, maupun kepadatan di titik pelabuhan—dapat langsung berdampak pada kelangkaan dan lonjakan harga.
“Kita harus pastikan distribusi lancar, tidak boleh ada keterlambatan menjelang Tahun Baru,” tegasnya.
Menurut Juaini Taofik, ancaman inflasi pada momen Nataru cukup nyata, terutama pada komoditas pangan strategis seperti beras, cabai, bawang merah, hingga daging ayam. Selain itu, harga angkutan umum dan bahan bakar juga biasanya mengalami peningkatan permintaan sehingga berpotensi mendorong kenaikan indeks inflasi.
Untuk itu, TPID Lotim, menetapkan tiga langkah prioritas dalam mengantisipasi potensi gejolak harga. Memastikan kelancaran distribusi barang, terutama di Pelabuhan Kayangan sebagai jalur vital keluar masuk logistik antar pulau. Koordinasi dengan pengelola pelabuhan, otoritas transportasi, serta aparat lapangan diperkuat agar arus barang tidak terhambat.
Menjamin ketersediaan pasokan kebutuhan pokok di pasar. Pemerintah daerah bersama Dinas Perdagangan terus berkoordinasi dengan distributor dan pemasok untuk memastikan stok mencukupi, terutama untuk komoditas yang kerap memicu inflasi.
Sekretaris daerah juga memastikan tim pengawas pasar tetap bekerja meskipun pada hari libur Nataru. “Tim harus tetap turun memantau pasar. Walaupun libur, pengawasan tidak boleh berhenti karena fluktuasi harga bisa terjadi sewaktu-waktu,” jelasnya.
Pemerintah juga mengimbau masyarakat agar berbelanja secara bijak dan tidak melakukan pembelian secara berlebihan, mengingat pola panic buying dapat memperburuk situasi harga di lapangan.
Dengan langkah-langkah tersebut, TPID Lotim berharap stabilitas harga dapat terjaga, inflasi tetap terkendali, dan masyarakat bisa menyambut Nataru dengan aman tanpa gejolak harga yang mengganggu.

