Lombok Utara (Inside Lombok) – Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Lombok Utara (KLU) segera akan menyuplai air bersih untuk Gili Meno. Mengingat krisis air di wilayah tersebut sudah lebih dari satu bulan, sehingga mau tidak mau, masyarakat maupun pengusaha di sana untuk memenuhi kebutuhan akan air mereka membeli air bersih. Dampak dirasakan pun cukup banyak oleh masyarakat itu.
Kepala Dinas PUPR KLU, Kahar Rizal mengatakan saat ini pihaknya sudah mempersiapkan peralatan untuk menyuplai air ke Gili Meno. Mulai dari tandon, selang, pompa hingga kapal tongkang pengangkut air dari daratan ke Gili Meno. “Insyaallah dalam waktu dekat ini, ya hitungan hari, kita sudah jalan (distribusi air bersih),” ujarnya, Senin (1/7).
Nantinya pola distribusinya dilakukan dengan mengambil air di darat dari PDAM lewat Muara Putat. Di mana disana sudah ada hydrant, kemudian dari itu dipompa masuk ke tandon yang sudah ada di kapal pengangkut. Selanjutnya kapal dengan tandon berisikan air bersih itu dibawa ke Gili Meno untuk selanjutnya dipindahkan.
“Setelah kapal di lokasi dipompa lagi keluar untuk masuk ke pompa yang ada di Gili Meno, baru di distribusikan. Nanti disana ada koordinator yang mengatur untuk masyarakat yang mengambil air di sana,” jelasnya.
Persoalan air bersih yang tidak mengalir di Gili Meno menjadi perhatian semua pihak. Baik dari pemerintah kabupaten, DPRD hingga pemerintah provinsi. Pasalnya kondisi krisis air bersih ini banyak dikeluhkan oleh masyarakat maupun wisatawan yang menginap di hotel Gili Meno. Mengingat Gili Meno sebagai destinasi kunjungan wisatawan dari berbagai negara, nusantara dan domestik.
Karenanya, pemkab berupaya agar air bersih mengalir kembali disana, sehingga pariwisata bisa hidup lagi. “Itu dalam sehari kita usahakan kapal angkut 3 kali bolak-balik setiap harinya. Dan selama 50 hari kedepan, itu yang sudah kita alokasikan biaya pelaksanaannya,” tuturnya.
Di sisi lain, terkait dengan rencana TCN yang akan mengelola penyediaan air bersih di Gili Meno pihaknya tidak mengetahui seperti apa. Karena sudah ada perjanjian dan sebagainya dilaksanakan. Sedangkan terkait dengan pendistribusian air bersih merupakan jangka pendek yang dilakukan untuk ketersediaan air bersih. “Kami hanya melakukan secara teknisnya saja dan jangka pendeknya seperti itu,” ucapnya. (dpi)