Lombok Utara (Inside Lombok) – Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Lombok Utara (KLU) turut mempersiapkan berbagai upaya menjaga dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi terus bergerak di tengah kondisi saat ini. Terlebih perekonomian nasional saat ini masih dalam kondisi tidak stabil di tengah beratnya tantangan ekonomi global, hingga turut berpengaruh ke daerah.
Wakil Bupati KLU, Kusmalahadi Syamsuri menegaskan komitmen pihaknya menjaga stabilitas ekonomi dan kesejahteraan masyarakat melalui berbagai langkah strategis. Pihaknya tidak memungkiri, kondisi perekonomian di pusat saat ini turut berdampak di KLU. Guna menjaga stabilitas di daerah, salah satu langkah utama yang diambil adalah pengembangan pusat pertumbuhan ekonomi baru. “Keberadaan pusat ekonomi baru pengaruhnya sangat signifikan terhadap perkembangan ekonomi kita,” ujarnya, Kamis (27/3).
Langkah ini diharapkan dapat memberikan dampak signifikan terhadap perkembangan ekonomi daerah. Selain itu, pemerintah daerah juga memberikan perhatian khusus pada pemberdayaan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), yang dianggap sebagai tulang punggung ekonomi lokal.
Dalam menghadapi kondisi ekonomi yang menantang, ditambah dengan efisiensi anggaran, hal ini juga menjadi prioritas. Pemerintah daerah melakukan pergeseran anggaran untuk fokus pada sektor-sektor yang paling mendesak, seperti kesehatan, pendidikan, dan ketahanan pangan, sesuai dengan arahan pemerintah pusat. “Efisiensi anggaran memang menyasar item-item yang sekiranya tidak terlalu urgent. Pergeseran yang kami lakukan itu mengikuti arahan dari pemerintah pusat, yaitu keberpihakan kepada masyarakat, kesehatan, pendidikan, kemudian ketahanan pangan,” jelasnya.
Pusat pertumbuhan ekonomi baru yang sedang direncanakan ini diharapkan dapat menjadi daya tarik baru bagi wisatawan, terutama mereka yang berkunjung ke kawasan pariwisata gili. Dengan adanya pusat ekonomi baru di daratan, wisatawan diharapkan dapat memperpanjang waktu kunjungan mereka dan memberikan dampak positif bagi ekonomi lokal.
“Pusat ekonomi baru ini masih dalam perencanaan kami, tapi ini menjadi salah satu target untuk 99 hari kerja, minimal konsepnya lah. Karena melihat perkembangan (Tiga) Gili, kita butuh titik-titik keramaian baru yang isinya nanti kira-kira ada perputaran uangnya jelas, karena di situ kita akan memfasilitasi UMKM,” ungkapnya.
Pemerintah daerah juga berencana membangun fasilitas-fasilitas pendukung, seperti amfiteater, untuk menarik minat wisatawan dan masyarakat lokal. Promosi besar-besaran akan dilakukan untuk memperkenalkan pusat ekonomi baru ini kepada khalayak luas.
“Kalau dari gili begitu mereka pulang tidak ada lagi kegiatan di darat. Itu masalahnya, kita mau menangkap itu (menarik wisatawan gili berkunjung ke darat). Kita akan promosi besar-besaran, ada pusat ekonomi yang baru di darat,” tambahnya.
Dalam upaya mencapai target-target tersebut, pemerintah daerah menekankan pentingnya sinergi antar Organisasi Perangkat Daerah (OPD), terutama yang bersentuhan langsung dengan masyarakat, seperti Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKP3) Lombok Utara.
“Dengan berbagai langkah strategis ini, kami di Pemerintah Kabupaten Lombok Utara optimis dapat menjaga stabilitas ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di tengah tantangan yang ada,” demikian. (dpi)