Lombok Utara (Inside Lombok) – Praktek rentenir dan pinjaman online (pinjol) masih banyak berkeliaran di Kabupaten Lombok Utara (KLU), modusnya menawarkan pinjaman dengan cepat dan bunga tinggi. Hal ini menjadi atensi pemerintah Kabupaten Lombok Utara (KLU), hingga diupayakan solusi dengan memaksimalkan penyaluran pinjaman modal usaha tanpa bunga atau bunga 0 persen dan koperasi simpan pinjam (KSP) yang ada.
“Ini (pinjaman modal tanpa bunga, Red) formulasi yang tepat, dengan adanya program pemerintah sasaran dan tujuan utama ada mengcut rentenir dan pinjol,” ujar Kepala Bidang Koperasi UMKM, Diskoperindag UMKM KLU, Aripin, Rabu (6/11).
Diakui,masyarakat masih memilih pinjaman di rentenir ataupun pinjol karena aksesnya yang lebih mudah dibandingkan meminjam di bank, karena persyaratannya cukup banyak. Padahal meskipun rentenir atau pinjol akses pinjaman lebih mudah dan cepat, bunga yang ditawarkan cukup besar untuk jumlah pinjaman yang sedikit. “Memang banyak persyaratan harus dipenuhi untuk mendapatkan pinjaman dengan bunga 0 persen. Tapi kan bunganya 0 persen, itu tidak memberatkan buat masyarakat,” ungkapnya.
Sebagaimana diketahui, Pemda KLU bekerjasama dengan PT BPR NTB menyalurkan pinjaman modal yang bunganya disubsidi oleh Pemda KLU. Subsidi bunga ini merupakan usaha pemerintah menanggulangi kemiskinan akibat pandemi Covid-19 beberapa tahun yang lalu. Dalam hal ini UMKM sebagai salah satu sektor pendukung ekonomi dan pariwisata, untuk itu pemerintah mengeluarkan kebijakan pinjaman tanpa bunga untuk membantu UMKM bangkit atas keterpurukan yang terjadi.
“Program ini sudah berjalan selama 3 tahun dari 2022 kemarin berjalan sukses, dan mudah-mudahan di ke pimpinan baru tahun 2025 dapat dilanjutkan kembali. Itu harapan kami,” imbuhnya. (dpi)