24.5 C
Mataram
Selasa, 11 Februari 2025
BerandaLombok UtaraCuaca Ekstrem, Penyeberangan Tiga Gili Ditutup Sementara

Cuaca Ekstrem, Penyeberangan Tiga Gili Ditutup Sementara

Lombok Utara (Inside Lombok) – Cuaca ekstrem yang melanda Kabupaten Lombok Utara (KLU) dalam beberapa hari terakhir berdampak langsung pada aktivitas penyeberangan laut menuju Tiga Gili (Trawangan, Meno, dan Air). Sebagai langkah antisipasi, pihak berwenang memutuskan untuk menutup sementara jalur penyeberangan yang menghubungkan ketiga pulau wisata tersebut dengan Pelabuhan Bangsal.

Penutupan ini merupakan hasil dari koordinasi antara pihak Kepolisian Resort Lombok Utara, Danpos Angkatan Laut, dan Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KPLP) kelas II Pemenang, yang menilai kondisi cuaca saat ini berbahaya bagi keselamatan pelayaran.

“Penutupan ini bersifat sementara, sistem buka-tutup penyeberangan tetap diterapkan berdasarkan perkembangan cuaca yang tidak menentu. Kami mengambil keputusan ini demi keselamatan masyarakat dan pengunjung yang akan menyeberang,” ujar Kasat Polair AKP Sugi Jaya, Senin (10/2).

Lebih lanjut, pihaknya akan terus memantau kondisi cuaca dan akan membuka kembali jalur penyeberangan jika dinilai sudah aman. Untuk itu, pihak kepolisian menghimbau kepada masyarakat dan para pelaku jasa penyebrangan untuk menunda aktivitas laut sementara waktu demi menghindari risiko yang tidak diinginkan.

“Kami meminta para pelaku jasa penyebrangan untuk memastikan kelengkapan keselamatan, seperti jaket pelampung, dan selalu mengikuti peringatan dari petugas yang ada di lapangan,” terangnya.

Sementara itu, para wisatawan dan warga yang hendak melintasi jalur tersebut diminta untuk bersabar dan mengikuti informasi yang disampaikan oleh petugas setempat. Sementara itu, petugas juga akan terus melakukan pemantauan intensif terhadap situasi cuaca dan memberikan update terkait perkembangan kondisi cuaca di wilayah tersebut.

“Keputusan penutupan penyeberangan ini adalah bagian dari upaya untuk memastikan keselamatan semua pihak yang berada di sekitar jalur laut yang terkenal dengan pesona alamnya. Masyarakat diharapkan dapat memahami kondisi yang ada dan selalu memprioritaskan keselamatan di atas segalanya,” demikian. (dpi)

- Advertisement -

Berita Populer