26.5 C
Mataram
Kamis, 14 November 2024
BerandaLombok UtaraDesember Ditargetkan Tuntas, Pengerjaan Proyek Mitigasi Bencana di Gili Sudah 75 Persen

Desember Ditargetkan Tuntas, Pengerjaan Proyek Mitigasi Bencana di Gili Sudah 75 Persen

Lombok Utara (Inside Lombok) – Progres proyek fisik pembangunan fasilitas mitigasi bencana di wilayah Dusun Gili Air, Desa Gili Indah, Kecamatan Pemenang, Kabupaten Lombok Utara (KLU) ditarget tuntas akhir Desember 2024 ini. Pengerjaannya sudah dilakukan sejak 26 Agustus lalu dan kini masih terus berlanjut.

Item yang dikerjakan berupa pemasangan talud penahan ombak dalam rangka menangani abrasi dengan konsep pembuatan beton elsev dan batu bolder di sisi luar dan dalam. Talud ini juga dapat membentuk badan jalan.

“Pengerjaan mitigasi sudah 75 persen. Targetnya selesai sampai 27 Desember sesuai dengan dokumennya, mudah mudah bisa sesuai dengan harapan kita. Karena melihat kondisi cuaca ini sudah mulai ekstrem,” ujar Kepala Dinas Pariwisata KLU, Denda Dewi Tresni Budi Astuti, Rabu (13/11).

Progres pengerjaan yang sudah 75 persen hingga pertengahan November ini dinilai cukup bagus, dan masih tersisa 25 persen dengan masa waktu tinggal satu setengah bulan lagi. Namun pihaknya optimis bisa mencapai target waktu penyelesaiannya. Meskipun sempat ada keterlambatan karena di awal pengerjaan karena ada beberapa alat berat yang belum datang.

“Alhamdulillah sudah bisa mengejar progres. Kendalanya sekarang hanya cuaca saja, kalau saya lihat. Soalnya memang pasang surut airnya, kalau yang abrasi ini agak riskan. Apalagi yang di gili air, tapi sudah ada solusi dari teman-teman,” terangnya.

Sementara itu, pembangunan berupa talud dengan panjang sekitar 145 meter dengan anggaran yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) sebesar Rp6,1 miliar lebih. Selain itu, ada juga untuk TPS (tempat pembuangan sampah), kemudian untuk pengadaan kendaraan roda 3 sebagai pengangkut sampah dan penataan untuk lampu taman dan jalur mitigasi.

“Tidak akan bisa kelihatan mau (anggaran,red) Rp2 miliar, Rp3 miliar atau sampai Rp7 miliar itu untuk mitigasi memang tidak kelihatan. Karena disana ada biaya angkut dan lain lainnya,” jelasnya.

Di sisi lain, proyek pengerjaan mitigasi bencana ini tidak hanya di wilayah Gili Air saja. Namun di Gili Meno juga, tetapi untuk di Gili Meno dari pihak Balai Wilayah Sungai (BWS) yang masuk tahun depan untuk mitigasinya. Sekarang ini pihaknya masih menunggu informasi tersebut.

“Mudah-mudah tahun depan sudah ada, kalau info dari BWS sekitar Rp30 miliar yang masuk (anggarannya, Red). Mudah-mudahan itu bisa, kembali lagi kita sama-sama menunggu kebijakan dari Kementerian untuk yang di Meno,” demikian. (dpi)

- Advertisement -

- Advertisement -

Berita Populer