Lombok Utara (Inside Lombok) – Penggunaan teknologi secara maksimal akan mampu mempercepat perkembangan daerah di Kabupaten Lombok Utara (KLU). Karenanya, Pemkab KLU menandatangani nota kesepahaman bersama PT XL Axiata Business Solution untuk sinergi mewujudkan kota pintar berkelanjutan.
Bupati KLU, Djohan Sjamsu menerangkan nota kesepahaman itu terkait bagaimana pemkab melakukan penghematan biaya dalam penggunaan listrik, terutama untuk penerangan jalan umum (PJU) di wilayah KLU. PJU berbasis Internet of Things (IoT) yang ditawarkan PT XL Axiata pun dinilai bisa menjadi solusi berhemat dalam penggunaan listrik untuk kebutuhan itu.
“Kalau sudah pakai kerja sama kita dengan XL Axiata, kita harapkan setinggi-tingginya penghematan itu. Serta menurunkan pembayaran tiap bulan dengan penggunaan teknologi dari PT XL Axiata ini,” ujarnya usai penandatangan nota kesepahaman, Kamis (15/8).
Nantinya, pemasangan PJU akan dicoba di beberapa titik yang ada dengan menggunakan teknologi IoT dari PT XL Axiata, sehingga dapat dilihat bagaimana efisiensinya. Setelah itu teknologi yang sama akan digunakan secara menyeluruh di wilayah KLU.
“Sekarang kita harus manfaatkan dalam rangka percepatan pembangunan daerah. Tentu salah satu aspek yang kita inginkan adalah bagaimana kita menghemat anggaran dengan menggunakan sistem kerja sama, mudah mudahan kedepan bisa lebih baik lagi,” jelasnya.
Kerja sama yang terjalin antara Pemkab KLU dan PT XL Axiata akan berlangsung selama tiga tahun. Harapannya, kerja sama ini dapat sukses, kemudian pengeluaran anggaran daerah bisa terkontrol dan sebagainya. “Semua hal bisa di kontrol dengan kerja sama kita ini,” imbuhnya.
Sementara itu, Chief Enterprise Business Officer PT XL Axiata Business Solutions, Feby Sallyanto mengatakan melalui kerja sama ini pihaknya ingin memberikan atau memanfaatkan jaringan XL Axiata yang ada. Berikut juga platform digital yang sudah dimiliki untuk dimanfaatkan kepentingan efisiensi atau cost saving dari pengeluaran listrik Pemda KLU.
Diakui, selama ini penerangan jalan itu salah satu dari komponen yang mengkonsumsi listrik cukup tinggi. “Kalau kita lihat dari testing yang sudah kita lakukan di Lombok Barat, itu penggunaan kwh menggunakan digital solusi ini akan menurunkan kwh 76,7 persen, dan ini kita coba terapkan di Lombok Utara,” ujarnya.
Lebih lanjut, pengurangan kwh itu sebetulnya dari otomatisasi terang dan gelapnya. Dengan digitalisasi, operasional penerangan jalan bisa berlangsung secara efisien dan efektif, meliputi waktu menyala dan padam, tingkat kecerahan lampu, hingga penggunaan energinya. Untuk titik yang akan dipasangkan JPU dengan digital solusi ini masih dalam pembahasan. “Kalau di Lombok Utara kita baru penandatanganan MoU, sedangkan implementasinya secepatnya, kita bagaimana prosedur yang ada di pemerintahan,” demikian. (dpi)
