Lombok Utara (Inside Lombok) – Menghadapi krisis iklim serta kondisi serba ketidakpastian yang saat ini terus menyelimuti dan menghantui dunia, pemerintah terus mengupayakan langkah-langkah strategis agar terwujud ekonomi hijau di Indonesia. NTB juga mengambil peran, termasuk Kabupaten Lombok Utara (KLU). Terlebih KLU mempunyai komoditas unggul pertanian yang dapat diintegrasikan untuk pengembangan ekonomi hijau di dalam daerah.
Beberapa waktu lalu lalu Presiden Indonesia, Joko Widodo juga menyebutkan pertumbuhan ekonomi hijau dapat didukung oleh komoditas seperti kelapa, kakao, kopi, lada, vanili hingga cengkeh. “Untuk ekonomi hijau, yang komoditas pertanian kita sudah melakukan mempromosikan dan mengekspor. Seperti ada kopi,cengkeh, kakao, vanili itu yang sudah di ekspor. Sebenarnya kita banyak komoditas yang bisa kita unggulkan di Lombok Utara dari hasil perkebunan maupun hortikultura,” ujar Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3) KLU, Tresnahadi, Jumat (2/8).
Kendati demikian, untuk komoditas-komoditas unggul tersebut masih menemui kendala dalam melakukan ekspor. Karena tidak adanya wadah ataupun kelompok yang mengekspor. Pasalnya, untuk ekspor sendiri belum bisa. Sehingga sedikit mengalami kesulitan, padahal jika hasil pertanian di Lombok Utara dapat diekspor akan memberikan dampak terhadap ekonomi daerah.
“Tapi masih berlanjut yang ekspor, karena kebutuhannya masih ada dari luar. Untuk mendukung itu, kami bekerjasama dengan pengusaha-pengusaha kopi agar mereka mengantongi sertifikat identifikasi geografis (SIG) dari Kemenkumham,” terangnya.
Dengan adanya SID tersebut maka kopi dari Lombok Utara terdaftar di Kemenkumham, sehingga lebih mudah memasarkannya ke hingga keluar negeri. Tidak hanya kopi, komoditas lainnya juga diupayakan agar memiliki SIG. Mengingat banyaknya komoditas unggul di Lombok Utara yang mampu mendorong ekonomi hijau.
“Nanti brandingnya harus seperti itu, agar bisa diterima para eksportir. Kami juga memberikan bantuan bibit dan bantuan lainnya yang berikan kepada petani kita. Artinya pemda sangat berpihak kepada petani kita dalam rangka
mendukung ekonomi hijau itu,” jelasnya.
Sebagai informasi, keberadaan green economy menjadi sangat penting lantaran mampu terus memperhatikan berbagai macam aspek pembangunan perekonomian dengan rendah emisi dan polusi. Tidak hanya itu, namun dengan adanya ekonomi hijau juga sangat memperhatikan efisiensi energi, efisiensi sumber daya alam (SDA) utamanya air, hingga jasa lingkungan. Terlebih, penerapan green economy merupakan sebuah upaya yang bertujuan untuk semakin meningkatkan kesejahteraan manusia dan kesetaraan lingkungan. (dpi)