Lombok Utara (Inside Lombok) – Satuan Lantas Polres Lombok Utara mencatat pelajar mendominasi korban kecelakaan lalu lintas (laka lantas) di kabupaten tersebut. Terlebih banyaknya pelajar yang menggunakan kendaraan tidak mengenakan helm dan usianya belum mencukupi untuk mengendarai kendaraan bermotor.
“Ini sementara dari umur 16 sampai 30 tahun paling banyak yang kecelakaan dari bulan Januari sampai dengan Juni, untuk korban sendiri pelajar yang paling banyak,” ujar Kasat Lantas Polres Lombok Utara, Iptu Bambang Tedy, Kamis (25/7).
Berdasarkan data yang ada korban laka lantas berdasarkan profesi tahun 2024. Sepanjang Januari-Juni 2024 sebanyak 30 orang pelajar. Dengan rincian di Januari ada 5 orang, Februari 4 orang, Maret 2 orang, April 7 orang, Mei 8 orang dan Juni 4 orang. “Baik pelaku dan korban itu banyak didominasi oleh usia-usia produktif profesinya, ya pelajar SMA ,” terangnya.
Untuk mencegah terjadinya laka lantas di Lombok Utara dan menekan banyaknya korban, pihaknya telah melakukan upaya preventif, Representatif dan kuratif. Bahkan sudah dilakukan penyuluhan di sekolah, media sosial, spanduk, patroli, dan penegakkan hukum di jalan. Terutama untuk pelanggaran yang kasat mata seperti tidak menggunakan helm.
“Mungkin upaya yang paling bisa dilakukan selain penyuluhan, kita sudah langsung ke orangnya. Mungkin kita bisa minta keluarga dan orang tua ikut menasehati anaknya minimal gunakan motor dan menggunakan helm,” jelasnya.
Artinya setiap berkendara harus safety, dengan begitu bisa bisa meminimalisir kecelakaan. Selain itu, pihaknya juga akan menambah spanduk pengingatan kehati-hatian dalam setiap berkendara, sehingga bisa terhindar. “Selain itu, gurunya juga jangan bosan mengingatkan setiap kali berkendara harus menggunakan helm dan berhati-hati agar tidak menjadi korban,” imbuhnya. (dpi)
