Lombok Utara (Inside Lombok) – Distribusi air bersih yang dilakukan oleh Badan Penanggulan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lombok Utara (KLU) terus disalurkan. Terutama beberapa titik lokasi siaga darurat kekeringan di Lombok Utara. Meskipun sudah memasuki musim hujan saat ini, mengingat beberapa kali di KLU terjadi hujan cukup lebat.
Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) KLU, I Nyoman Juliada mengatakan memasuki musim hujan ini BPBD masih tetap menyalurkan air bersih, karena tidak menutup kemungkinan beberapa pipa bisa jebol oleh longsor banjir sehingga air menjadi keruh. Bahkan masyarakat terus melakukan permintaan air kepada BPBD. “Volume masih tetap, perhari 5 titik dengan 5 tangki. Berarti ada sekitar 25 ribu liter air, satu tangki 5 liter air,” ujarnya, Rabu (20/11).
Sesuai dengan Surat Keputusan (SK) siaga darurat bahwa kekeringan di Lombok Utara terhitung mulai dari 31 Juli sampai 31 Desember. Dimana sudah ada anggaran tersedia untuk tanggap darurat karena kekeringan tersebut. Yakni dengan menggunakan anggaran APBD 2024 kurang lebih sekitar Rp250 juta.
“Kami dibantu oleh dana DSP (dana siap pakai) dari BNPB Rp200 juta dengan mendistribusikan air bersih sebanyak 300 tangki atau sekitar 150 ribu liter air bersih di daerah rawan kekeringan,” terangnya.
Untuk penyaluran air bersih di Lombok Utara tercatat dari Juli 2024 hingga November 2024 kurang lebih sudah 500 tangki atau sekitar 2.500 liter. Titik-titik yang terdampak kekeringan sesuai dengan data yang ada kurang lebih sekitar 15 desa, dari Pemenang hingga Kayangan.
“Dengan jumlah 15 ribu warga yang terdampak se-Lombok Utara. Masih terdampak wilayah Bayan, Kayangan, termasuk Pemenang ada di beberapa titik. Kita terus melayani selama permintaan masyarakat masih ada,” demikian. (dpi)
