27.5 C
Mataram
Minggu, 24 November 2024
BerandaLombok UtaraPasar Selaq Dikeluhkan Pedagang, Pasar Tanjung akan Ditata

Pasar Selaq Dikeluhkan Pedagang, Pasar Tanjung akan Ditata

Lombok Utara (Inside Lombok) – Para pedagang di Pasar Tanjung mengeluhkan adanya pasar selaq atau pasar malam di area belakang Pasar Tanjung. Pasalnya, hal itu mengakibatkan sepinya pembeli dan meninggalkan banyak sampah. Menyikapi keluhan itu, Pemerintah Kabupaten Lombok Utara (KLU) pun mengusulkan pembangunan di area belakang pasar, sehingga tidak ada lagi pasar malam di sana.

Kabid Perdagangan Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskoperindag) KLU, Harianto menerangkan untuk penertiban pasar malam saat ini pihaknya tengah mencari informasi terlebih dulu. Setelah itu akan diambil langkah yang tepat, agar tidak ada pergesekan di masyarakat.

Diakui, selama ini persepsi masyarakat Pasar Tanjung adalah pasar induk, sehingga bisa beroperasional 24 jam. “Pasar Tanjung itu pasar biasa, karena sebagian besar pedagangnya itu bukan grosiran, tapi eceran. Kedua, mata dagangannya tidak ada dominan. Ketiga, tidak menyuplai pasar sekitarnya,” ujarnya, Selasa (24/9).

Karena itu pihaknya mencoba mengembalikan Pasar Tanjung menjadi pasar biasa dengan mengatur jam operasionalnya. Apalagi para pedagang berharap agar kondisi Pasar Tanjung bisa kembali seperti sebelum gempa 2018. Tidak seperti sekarang ini, ditambah dengan adanya pasar malam.

“Karena itu banyak keluhan dari pedagang. Satu sisi juga keberadaan pasar selaq itu sama sekali tidak ada penyumbang PAD, hanya sampah saja. Karena sudah disapu sorenya, tapi paginya malah kotor lagi dengan sampah. Makanya dengan pembangunan pasar kita siasati (agar tergerus pasar malam,red),” sambungnya.

Saat ini pihaknya sudah mengusulkan pembangunan di area belakang pasar akan difokuskan dan dioptimalkan dengan memanfaatkan los basah yang ada meja beton di area itu. Untuk saat ini los pedagang daging yang digunakan masih sangat merawut, sehingga itu yang ditata.

“Kita tinggikan dasarnya, sebanyak dua undandakan (anak tangga, Red) dari sebelahnya. Baru kemudian kita hilangkan meja meja beton itu. Mudah-mudah lewat cara seperti ini bisa dioptimalkan (operasional pasar,red),” bebernya.

Usulan pembangunan ini, rencananya anggaran yang digunakan sekitar Rp130 juta, sehingga pembangunannya terbatas dan belum bisa sampai pada renovasi penuh. “Ada sudah grendesainnya, cuma karena saat ini kemampuan keuangan daerah belum bisa, jadi kita sentuh mana yang bisa kita sentuh dulu. Kalau dari master plan yang sudah disusun itu sampai Rp36 miliar itu dari depan sampai belakang dan itu bertingkat,” tandasnya. (dpi)

- Advertisement -

- Advertisement -

Berita Populer