Lombok Utara (Inside Lombok) – Pembangunan rest area di kawasan wisata Kokok Puteq, Desa Sambik Elen, Kecamatan Bayan dalam tahap proses pengerjaan. Pembangunan ini sebagai strategis pengembangan potensi wisata yang ada di wilayah itu. Mengingat, Kabupaten Lombok Utara (KLU) cukup banyak destinasi yang mempunyai daya tarik mendatangkan wisatawan.
Kepala Bidang Destinasi Wisata Dispar KLU, Alfian Zubair mengatakan rest area ini menjadi fasilitas penting untuk memberikan kenyamanan bagi wisatawan yang melintasi kawasan itu. Tetapi juga memaksimalkan potensi wisata di wilayah timur Lombok Utara yang selama ini kurang terekspos. “Pembangunannya sudah berjalan selama tiga minggu, targetnya akhir 2024 selesai. Nanti disana akan ada fasilitas pendukung lainnya,” ujarnya, Rabu (9/10).
Pembangunan rest area ini, alokasi anggaran sebesar Rp1,5 miliar yang bersumber dari APBD 2024. Rest area ini akan dilengkapi dengan berbagai fasilitas penunjang seperti taman, musala, lapak-lapak untuk UMKM, serta area parkir yang memadai.
Selama ini kawasan Kokok Puteq diakui hanya dilewati saja oleh wisatawan, terutama mereka datang dari Mataram dan hendak menuju destinasi wisata Sembalun di Lombok Timur. “Dengan adanya rest area ini, diharapkan wisatawan dapat beristirahat dan menikmati keindahan alam di kawasan Sambik Elen, sekaligus memberikan waktu lebih banyak bagi mereka untuk mengeksplorasi potensi wisata setempat,” imbuhnya.
Apalagi salah satu keunggulan Kokok Puteq adalah aliran sungainya yang mengandung belerang, yang dipercaya memiliki manfaat bagi kesehatan, khususnya untuk perawatan kulit. Untuk itu, Dispar KLU akan mengembangkan Kokok Puteq sebagai destinasi wisata kesehatan di masa depan, dengan branding sebagai kolam pemandian alami yang baik untuk kesehatan kulit.
“Kedepannya, kami berencana untuk membangun kolam pemandian alami di sana, yang dapat dimanfaatkan oleh wisatawan yang ingin merasakan manfaat kesehatan dari air belerang tersebut,” katanya.
Kendati demikian, fokus utama saat ini adalah penataan infrastruktur dasar, seperti pembangunan rest area, mushola, dan lapak-lapak untuk UMKM, pengembangan ke arah wisata kesehatan menjadi visi jangka panjang bagi Dispar KLU. Selain itu, pembangunan rest area di Kokok Puteq merupakan bagian dari upaya pemerintah daerah untuk melakukan pemerataan pembangunan pariwisata di Lombok Utara.
Selama ini, kawasan Tiga Gili (Gili Trawangan, Gili Meno, dan Gili Air) menjadi primadona pariwisata Lombok Utara, menarik sebagian besar wisatawan mancanegara. Namun, potensi wisata di daratan Lombok Utara, seperti di Bayan, Senaru, dan Sambik Elen, juga memiliki daya tarik yang tak kalah menarik.
“Kami ingin memberikan alternatif bagi wisatawan, agar mereka tidak hanya menikmati keindahan pulau-pulau kecil, tetapi juga destinasi alam yang ada di daratan,” jelasnya.
Dengan adanya rest area di Kokok Puteq dan pengembangan destinasi lainnya di daratan, wisatawan akan lebih lama tinggal di daerah tersebut. Hal ini akan memberikan dampak positif bagi perekonomian lokal, karena semakin lama wisatawan tinggal, semakin besar pula dampak ekonomi yang dirasakan oleh masyarakat sekitar. (dpi)