34.5 C
Mataram
Sabtu, 23 November 2024
BerandaLombok UtaraPermintaan Air Bersih di KLU Meningkat, Tapi Armada Tangki Air Terbatas

Permintaan Air Bersih di KLU Meningkat, Tapi Armada Tangki Air Terbatas

Lombok Utara (Inside Lombok) – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lombok Utara (KLU) menyebut permintaan air bersih dari masyarakat meningkat, terlebih pada kondisi musim kemarau. Namun, masih terkendala untuk memenuhi kebutuhan tersebut, lantaran keterbatasan armada mobil tangki air bersih untuk penyaluran masih kurang.

Saat ini, BPBD hanya memiliki dua unit mobil tangki yang masih beroperasi, sedangkan permintaan air terus mengalir dari lima kecamatan yang ada di KLU, yaitu Kecamatan Bayan, Kayangan, Gangga, Pemenang, dan Tanjung. “Permintaan air bersih hampir setiap hari ada, armada yang kita punya hanya dua dan kami berupaya memaksimalkan armada yang ada, meskipun terbatas,” ujar Kepala Pelaksana BPBD KLU, M. Zaldy, Rabu (2/10).

Namun, dengan keterbatasan mobil tangki yang tersedia, distribusi air harus dilakukan secara bergantian. Prioritas distribusi diberikan kepada wilayah-wilayah yang sulit dijangkau, seperti Kecamatan Bayan dan Kayangan. “Kami pastikan warga tetap mendapatkan pasokan air bersih,” katanya.

Untuk dapat memenuhi kebutuhan air bersih dengan lebih efektif, idealnya BPBD memerlukan tambahan armada minimal dua unit mobil tangki lagi. Dengan tambahan tersebut, distribusi air bersih di wilayah-wilayah yang jauh seperti Bayan dan Kayangan dapat terjangkau secara menyeluruh.

Setiap mobil tangki air milik BPBD memiliki kapasitas 5 ribu liter. Jika BPBD memiliki tambahan dua unit mobil tangki lagi, diperkirakan 20 ribu liter air bersih dapat didistribusikan setiap hari ke masyarakat yang membutuhkan. “Idealnya, penambahan armada sangat diperlukan jika ingin pelayanan maksimal. Tapi harus dilihat juga kemampuan keuangan daerah seperti apa,” terangnya.

Meskipun demikian, pihaknya tetap menjalankan tugas dengan armada yang ada. Untuk mengatasi keterbatasan armada, BPBD Lombok Utara tidak jarang bekerja sama dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lain seperti Dinas Sosial, PDAM, dan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Lombok Utara. Dalam situasi mendesak, mobil tangki milik OPD lain turut dimanfaatkan untuk membantu distribusi air bersih ke masyarakat. “Kerja sama ini kami lakukan untuk memenuhi kebutuhan air bersih yang tinggi, supaya bisa tercover secara berkala. Jadi kita bisa gunakan armada yang mereka miliki,” jelasnya.

Sementara itu, berdasarkan Surat Keputusan (SK) Bupati KLU mengenai penetapan status siaga darurat bencana kekeringan di Kabupaten Lombok Utara tahun 2024, BPBD telah menetapkan beberapa titik lokasi kekeringan yang perlu diintervensi. Dari lima kecamatan yang ada, empat kecamatan yakni Bayan, Kayangan, Gangga, dan Pemenang, telah ditetapkan sebagai daerah rawan kekeringan. Di empat kecamatan tersebut, terdapat 55 dusun yang membutuhkan bantuan suplai air bersih.

“Jumlah titik kekeringan tahun ini mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya. Misalnya, Kecamatan Pemenang yang pada tahun lalu tidak banyak mengalami kekeringan, tahun ini justru mengalami peningkatan jumlah dusun yang terdampak,” ungkapnya.

Lebih lanjut, seperti contoh wilayah Menggala di Pemenang Timur, yang pada tahun sebelumnya tidak masuk dalam daftar titik lokasi kekeringan, namun tahun ini menjadi salah satu wilayah yang terdampak, sehingga jumlah wilayah yang membutuhkan intervensi meningkat.

BPBD Lombok Utara telah memulai intervensi suplai air bersih ke daerah-daerah yang mengalami kekeringan sejak bulan April 2024. Namun, jumlah permintaan pada saat itu masih terbilang sedikit, dengan hanya satu atau dua dusun yang mengajukan permintaan air bersih setiap minggunya.

Namun, memasuki Agustus dan September 2024, permintaan air bersih meningkat tajam, seiring dengan puncak musim kemarau. Pada periode ini, BPBD Lombok Utara gencar menyalurkan air bersih secara masif ke daerah-daerah yang terdampak kekeringan. (dpi)

- Advertisement -

- Advertisement -

Berita Populer