Lombok Utara (Inside Lombok) – Sentra pabrik produksi sebagai tempat pengolahan kelapa dan turunannya dalam waktu dekat akan diresmikan di Pemenang, Kabupaten Lombok Utara (KLU). Fasilitas ini diharapkan bisa mendorong produksi dan pengolahan kelapa yang ada bisa dilakukan secara maksimal, bahkan bisa diarahkan menjadi tempat wisata.
“Launching masih kita rencanakan, kita rencanakan setelah HUT KLU, sekitar 24 Juli. Nanti kita komunikasi lagi. Setelah itu UMKM dalam seminggu itu bergiliran mereka di sentra untuk berproduksi disitu,” ujar Kepala Dinas Koperasi, Perindustrian Perdagangan (Koperindag) dan UMKM KLU, Haris Nurdin, Kamis (11/7).
Saat ini pihaknya sedang berproses menyelesaikan administrasi perizinan maupun yang sedang berproses dengan Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL), terkait sewa kepada calon pemanfaat atau kelompok UMKM yang di pabrik tersebut. Di mana sentra pabrik produksi kelapa ini sesuai dengan rekomendasi kementerian perindustrian dapat memberikan pemasukan untuk pendapatan daerah.
“Intinya tidak akan sampai memberatkan teman teman kita sesuaikan dengan kemampuan. Paling tidak dia ada masuk ke daerah, karena itu juga rekom dari kementerian,” terangnya. Adanya pabrik produksi kelapa dan turunannya ini cukup memberikan dampak bagi pelaku UMKM kelapa.
Dijelaskan, pengolahan kelapa di pabrik bisa meningkatkan produksi, dibanding mengolah sendiri secara manual. Mengingat sebelumnya selama 1 minggu sempat tidak beroperasional, dan kini sudah kembali dioperasionalkan. “Dari pabrik itu, jumlah yang mereka produksi lebih banyak. Baik minyak kelapa, VCO (virgin coconut oil) dan turunan lainnya. Karena sarana dan prasarana disana mencukupi dan kapasitasnya besar,” ungkapnya.
Lebih lanjut, untuk sekali produksi saja bisa mencapai ribuan kelapa kering yang diolah. Tentunya kelapa yang digunakan kelapa kering dan sudah sesuai standar akan diolah menjadi produk apa. Untuk sementara, yang diolah menjadi minyak kelapa dan VCO saja. “Ada juga olahan lagi, tapi itu nanti,” ucapnya.
Harapan kedepannya juga ini nanti sebagai destinasi wisata, paling tidak jika ada tamu ke tiga Gili. Kemudian mereka ingin melihat proses pembuatan tepung bisa diarahkan tempat pembuatannya. Begitu juga dengan pembuatan minyak. “Mudah-mudahan bisa seperti itu, asalkan jangan mangkrak saja sentra itu, silahkan teman-teman gunakan berproduksi,” imbuhnya.
Saat ini kelompok yang memanfaatkan pabrik tersebut sekitar ratusan UMKM di kecamatan Pemenang saja. Namun bisa juga UMKM di wilayah lainnya. “Ada yang proses setengah jadi di drop ke sentra, ada kelompok yang khusus untuk minyaknya, vco, batok, tepungnya. Jadi masing-masing di sentra kelapa itu. Jadi fokusnya pengolahan kelapa, dari nomenklatur di kementerian itu sentra pengolahan kelapa dan turunannya,” demikian. (dpi)