Mataram (Inside Lombok) – Perbaikan jalan di jalur Pusuk Lombok Utara yang rusak akibat longsor pada 7 Maret lalu mulai dikerjakan Mei ini. Perbaikannya akan menggunakan geotekstil yang dinilai efektif untuk mencegah kerusakan serupa terjadi lagi.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi NTB, Ridwan Syah mengakui saat ini longsor yang sudah semakin meluas hampir setengah jalan dan mengganggu pengendara. Untuk mengantisipasi kerusakan tidak terulang kembali, penanganan yang dilakukan saat ini dikonsultasikan terlebih dahulu kepada ahlinya.
Hasil dari koordinasi yang dilakukan, penanganan yang dilakukan di lokasi longsor yaitu dengan geotekstil. “Ini agar kejadian yang sama tidak terulang kembali,” katanya, Rabu (3/5) pagi.
Ia mengatakan, Pemprov NTB melalui rekanan akan menggunakan teknik yang disarankan oleh tim ahli mulai awal Mei ini. Diharapkan, longsor yang terjadi di Gunung Malang Lombok Utara tersebut bisa selesai akhir bulan ini. Penggunaan metode geotekstil ini disebut lebih efektif dan lebih hemat dari sisi pembiayaannya.
“Mulai kemarin dikerjakan. Ini kan dulu sedikit. Lalu melebar-melebar dan kontraktor sudah mengerjakan sudah tiga kali,” ujarnya.
Disebutkan, longsor di pusuk tidak saja di Gunung Malang, melainkan tersebar di lima titik lainnya. Namun yang paling parah yaitu di Gunung Malang sehingga harus segera ditangani karena akan semakin melebar dan mengganggu arus lalu lintas. “Kan banyak itu. Yang di bawah juga itu (rusak). Ada lima titik selain yang besar. Yang besar ini akan ditangani oleh kontraktor,” kata Ridwan.
Untuk longsor di lokasi lain akan ditangani oleh Pemprov NTB dengan alokasi anggaran sekitar Rp800 juta. Metode pengerjaannya masih dalam tahap perencanaannya. “Kalau bisa pakai bronjong ya. Kan tidak semua lokasi itu perlakuannya sama,” ujarnya.
Untuk mengatur arus lalu lintas agar lebih lancar, sudah ada petugas di lokasi longsor Pusuk. Terlebih lagi lokasi longsor cukup curam dan sangat membahayakan pengendara. (azm)