Lombok Utara (Inside Lombok) – Sejumlah sopir yang tergabung dalam Koperasi Wisnuman Kabupaten Lombok Utara (KLU) menggelar hearing bersama pemerintah daerah menyusul beroperasinya taksi argometer di Pelabuhan Bangsal, Kecamatan Pemenang, Rabu (31/12/2025). Kehadiran taksi tersebut dinilai mengancam keberlangsungan ekonomi para driver lokal.
Pengawas Koperasi Wisnuman KLU, I Wayan Gede, mengatakan masuknya taksi argometer memicu keresahan di kalangan anggota koperasi. Menurutnya, kondisi yang selama ini kondusif di Pelabuhan Bangsal berpotensi terganggu sejak armada taksi luar beroperasi di kawasan tersebut.
“Kami selama ini (merasa,red) aman-aman saja di Bangsal, tapi setelah ada bluebird masuk kami merasa penghasilan kami terganggu atau sangat kurang. Kami sangat mengapresiasi upaya penertiban dari Pemerintah Provinsi sebelumnya, namun masuknya armada ini tanpa pemberitahuan,” ujarnya.
Ia mengungkapkan, dalam beberapa hari terakhir situasi di lapangan mulai memanas dan dikhawatirkan memicu gesekan antara sopir angkutan karya wisata lokal dengan pengemudi taksi argometer. Karena itu, Koperasi Wisnuman meminta Pemerintah Provinsi NTB segera meninjau kembali kebijakan yang mengizinkan taksi luar beroperasi di Pelabuhan Bangsal.
“Kami mohon dengan sangat hormat kepada para pemangku kebijakan untuk mencabut atau mengkaji ulang kebijakan ini. Kami hanya ingin bekerja dengan tenang dan mengamankan situasi di Bangsal agar tetap kondusif bagi wisatawan,” imbuhnya.
Sementara itu, Sekretaris Daerah KLU, Sahabudin, menyatakan pemerintah daerah akan menyampaikan hasil hearing tersebut kepada Bupati dan Wakil Bupati KLU. “Kami akan sampaikan hasil hearing hari ini dan sejumlah keinginan dari kawan-kawan di Koperasi Wisnuman,” ucapnya.

