Lombok Utara (Inside Lombok) – Bupati Kabupaten Lombok Utara (KLU), Najmul Akhyar dalam masa 99 hari kerjanya memfokuskan peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di kabupaten tersebut. Mengingat posisi IPM daerah ini masih di urutan terakhir dibanding kabupaten/kota lainnya di NTB. Karenanya, sektor pendidikan menjadi hal utama yang didorong untuk mengejar ketertinggalan tersebut.
Jika melihat dari segi pertumbuhan IPM, KLU terbilang cukup bagus, karena setiap tahunnya berada pada posisi tertinggi untuk pertumbuhan IPM-nya. Terkait peningkatan IPM sendiri ada tiga hal yang menjadi fokus, yaitu pendidikan, kesehatan, ekonomi. “Dibidang pendidikan tentu kami akan mengulangi kembali sukses story beberapa waktu lalu yang kita lakukan, misalnya saber DO (sapu bersih drop out),” ujarnya, Selasa (25/2).
Tentu angka lama sekolah di KLU juga harus ditingkatkan agar bisa lebih tinggi. Pasalnya dari data Badan Pusat Statistik (BPS) NTB, rata-rata angka lama sekolah di KLU 13,02 tahun. Selain saber DO, ada juga dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) yang dana dianggarkan dari APBD KLU, bukan hanya dari pusat saja.
“Kita berharap sekolah-sekolah negeri maupun swasta itu mendapatkan pelayanan yang sama. Kalau selama ini hanya dari sekolah negeri, kenapa tidak kita fokuskan juga ke swasta,” terangnya.
Tak hanya itu saja, Najmul juga akan fokus mendorong perguruan tinggi ada di KLU, karena masih terbilang belum banyak perguruan tinggi di wilayah tersebut. Terlebih KLU merupakan kabupaten baru, mengingat usianya baru 16 tahun. Padahal diantara indeks dibutuhkan untuk meningkatkan IPM yang tertinggi adalah bidang pendidikan.
“Dibidang pendidikan itu yang paling tinggi gradenya adalah ada atau tidaknya perguruan tinggi di kabupaten itu. Maka salah satu cara kami untuk meningkatkan IPM itu adalah mendorong adanya perguruan tinggi negeri di KLU,” terangnya.
Lebih lanjut, selain itu memberikan dukungan kepada generasi muda di KLU dalam menuntaskan pendidikan mereka. Saat ini, pihaknya tengah mengusahakan nota kesepahaman lagi dengan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan supaya mereka bisa mendapatkan beasiswa, baik S1, S2 maupun S3.
“Kami juga akan memberikan beasiswa kepada anak-anak kita yang berprestasi. Apapun prestasinya, misalnya dulu di bidang olahraga dan mendapat juara dua atau tiga. Tinggal setorkan ke Dikpora (sertifikatnya, Red), kami selalu memberikan lewat prestasi yang mereka peroleh,” demikian. (dpi)