Mataram (Inside Lombok) – Kementerian Agama (Kemenag) RI merilis kuota haji Kota Mataram tahun 2023 ini sebanyak 650 orang. Jumlah ini berkurang dari biasanya yang mencapai 730 lebih jemaah setiap tahunnya.
“Jadi memang rilis itu sudah kita terima dan dikeluarkan oleh Kemenag pusat, untuk jemaah haji Kota Mataram ada 650 orang,” kata Kepala Seksi Pelaksanaan Haji dan Umrah Kemenag Mataram, H. Kasmi, Senin (27/3) pagi.
Ia menyebutkan, ratusan jemaah tersebut sudah termasuk jemaah yang ditunda keberangkatannya 2022 lalu sebanyak 329 orang. Dari jumlah tersebut total jemaah baru yang akan diberangkatkan tahun 2023 ini sebanyak 321 orang..
“Namanya sudah ada dan pasti berangkat, yang lama juga ini sebanyak 329 lunas tunggal, yang baru sisanya,” katanya.
Ia menambahkan, Kemenag Kota Mataram juga masih menunggu kuota tambahan. Karena berdasarkan informasi yang diterima akan ada kuota tambahan dari Pemerintah Arab Saudi sebanyak 10.000 jemaah. “Nanti yang 10 ribu itu bagi lagi. Kita tidak tahu nanti berapa kita dapat tambahan,” katanya.
Diterangkannya, meski sudah ada rilis nama-nama jemaah yang akan diberangkatkan tahun ini, belum bisa melakukan pelunasan. Pasalnya, Kemenag Kota Mataram belum ada keputusan presiden dan juga petunjuk pelaksana dan petunjuk teknis yang diberikan.
“Tapi walaupun belum melakukan pelunasan jemaah kita ini untuk mengantisipasi minta mencicil dari sekarang. Semua jemaah sudah kita hubungi,” katanya. Untuk jemaah yang lanjut usia sendiri, kata Kasmi, sudah ada sebanyak lima orang dan 49 orang jemaah cadangan. “Itu ada cadangan dan ada lansia lima orang,” ujarnya.
Untuk tahapan-tahapan yang akan dilakukan, dilanjutkan setelah bulan Ramadan. Misalnya kegiatan manasik setelah melunasi BPIH. “Manasik akan dilakukan setelah pelunasan. Kalau juknisnya keluar bulan ramadan ini maka manasiknya kita setelah Idulfitri, setelah lebaran topat,” kata Kasmi.
Selain itu jemaah haji yang akan diberangkatkan tahun ini disarankan untuk menggunakan visa bio. Aplikasi ini digunakan dalam proses penerbitan visa melalui pendaftaran fitur biometrik wajah, sidik jari, serta fotokopi paspor.
“Disarankan melakukan visa bio. Supaya tidak perlu lagi banyak pemeriksaan di arab saudi. Pemeriksaan disini agar disana akan fokus ibadah,” tegasnya. (azm)