24.6 C
Mataram
Rabu, 16 Juli 2025
BerandaMataramAktivitas Masyarakat Mulai Normal, Pemda Kurangi Produksi Bantuan Nasi Bungkus Jadi 1.500...

Aktivitas Masyarakat Mulai Normal, Pemda Kurangi Produksi Bantuan Nasi Bungkus Jadi 1.500 Sehari

Mataram (Inside Lombok) – Jumlah nasi bungkus yang diproduksi di posko utama untuk korban banjir yang terjadi pada Minggu (6/7) lalu sudah mulai dikurangi. Di mana, dari 6.000 bungkus sehari menjadi 1.500 bungkus sehari.

“Nasi bungkus yang kami siapkan hanya 1.500 bungkus, dari biasanya 6.000 bungkus. Kita mulai kurangi sejak Senin (14/7),” kata Sekretaris Dinas Sosial (Dinsos) Kota Mataram Andi Darwis. Ia mengatakan, pengurangan produksi nasi bungkus tersebut karena masyarakat terutama korban banjir sudah mulai beraktivitas secara normal. Artinya bisa masak sendiri dan pengurangan ini juga sesuai dengan permintaan resmi dari sejumlah kelurahan yang terdampak.

Meski demikian, untuk memastikan kondisi di lapangan, petugas dari Dinas Sosial Kota Mataram sudah melakukan survey. Dimana, dari hasil survey yang dilakukan beberapa lokasi pengungsian salah satunya di Masjid Karang Sukun sudah kosong. “Masih ada dua lingkungan yakni Lingkungan Pandan Salas, dan Sweta Barat, Kecamatan Cakranegara yang datang secara mandiri mengambil jatah nasi bungkus,” ujarnya.

Ia menerangkan, masyarakat yang masih mengambil nasi ke posko utama karena tidak ada dapur. Selain itu, peralatan dapur seperti kompor banyak yang hanyut sehingga membutuhkan bantuan nasi bungkus dari pemda. “Mereka yang datang langsung, mengakui sudah tidak mengungsi tetapi belum bisa masak karena masih membersihkan rumah, ada yang dapurnya hanyut. Untuk mereka kita siapkan 500 bungkus setiap hari,” ungkapnya.

Sedangkan untuk 1.000 bungkus lain yang disiapkan yaitu untuk petugas dan masyarakat yang bergotong royong. Karena masih melakukan pembersihan sungai, drainase, dan membantu warga terdampak.

Andi menambahkan, ia masih menunggu arahan kepala daerah terkait kebijakan selanjutnya. Artinya, kondisi Kota Mataram saat ini sudah mulai berangsur normal kembali. Sehingga masih dipertimbangkan apakah akan dihentikan sesuai jadwal atau ada kebijakan lain. “Prinsipnya kami siap laksanakan apa yang menjadi keputusan kepala daerah,” katanya. (azm)

- Advertisement -


Berita Populer