Mataram (Inside Lombok) – Penanganan stunting di Kota Mataram melibatkan semua pihak, termasuk peserta didik baru. Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Mataram berhasil mengumpulkan sebanyak 300 tray telur untuk dibagikan kepada masing-masing kecamatan guna membantu penanganan stunting.
Kepala Disdik Kota Mataram, Yusuf mengatakan sumbangan telur yang dibagikan berasal dari para peserta didik baru yang diminta memberikan sebutir telur. “Namanya sedekah sebutir telur. Mereka kita ajarkan penanaman pendidikan karakter berempati kepada teman-teman yang stunting,” katanya.
Melalui program sedekah telur ini, diharapkan bisa menumbuhkan sikap peduli dari para siswa kepada kasus stunting. Ia menegaskan, telur tersebut bersumber dari semua peserta didik baru, mulai dari tingkat TK-SMP. Sedekah telur ini tidak diwajibkan, melainkan hanya bagi siswa yang mampu. “Ini yang PPDB SD, SMP dan TK juga bagi yang mampu,” katanya.
Pembagian telur tidak saja kepada balita yang ada di masing-masing lingkungan, namun di tingkat TK yang masuk kategori kurang gizi. Pembagian telur ini juga bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Kota Mataram yang memiliki data kasus stunting dan gizi buruk. “Nanti itu kita juga bagikan ke TK. Kan ada datanya di Dinas Kesehatan,” ujarnya.
Disdik Kota Mataram akan menyerahkan Dinas Kesehatan Kota Mataram untuk mendistribusikan telur-telur tersebut. “Nanti Dinas Kesehatan bersama bunda PAUD yang membagikan telur-telur ini,” ungkapnya.
Untuk diketahui, kasus stunting di Kota Mataram bisa mencapai 14 persen tahun 2023 ini. Namun hingga Mei lalu, kasus stunting di Kota Mataram masih berada pada angka 15,66 persen. (azm)
