Mataram (Inside Lombok) – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Mataram mengharapkan ada tambahan bantuan alat pendeteksi tsunami dan gempa bumi. Saat ini Kota Mataram baru memiliki dua alat dengan jangkauan yang masih terbatas.
Kepala Pelaksana BPBD Kota Mataram, Mahfuddin Noor mengatakan jika ada tambahan alat tersebut maka lebih cepat diketahui jika akan terjadi gempa dan tsunami. Karena saat ini, alat pendeteksi dini tsunami yaitu radius 5 kilometer (km). “Utara, selatan dan tengah ini 5 km. Kalau untuk gempa itu adalah setiap saat gempa di Indonesia bisa kita tahu dari sini,” katanya, Rabu (9/8) pagi.
Ia mengatakan, alat pendeteksi gempa dipusatkan di Kantor BPBD Kota Mataram sedangkan alat pendeteksi dini tsunami yaitu di Kantor Lurah Ampenan Selatan. “Yang ada tower tinggi dan itu setiap tanggal 26 di aktivasi,” katanya.
Ditambahkan Mahfuddin, jika nanti ada tambahan yang diberikan pemerintah pusat, maka akan ditempatkan di lokasi-lokasi yang cukup terjangkau. Dengan demikian, sirine peringatan bisa menjangkau kawasan yang lebih jauh. “Nanti kita taruh di lokasi-lokasi tengah. Nanti di kantor-kantor camat kita taruh,” ungkapnya.
Tambahan alat ini disebut Mahfuddin harus untuk keduanya, yaitu pendeteksi gempa dan pendeteksi tsunami. Karena biasanya, gempa yang terjadi dalam skala besar bisa memicu bencana tsunami. “Ini kan tsunami muncul harus ada gempa dulu,” ujarnya.
Ia menerangkan, jika akan terjadi tsunami maka alat tersebut akan mengeluarkan bunyi sebagai pemberitahuan kepada masyarakat. “Nanti itu keluarkan bunyi kalau mau tsunami,” kata Mahfuddin. (azm)