Mataram (Inside Lombok) – Ribuan Petugas Pemutakhiran Data Pemilih (Pantarlih) akan mulai mendatangi rumah warga untuk melakukan coklit data pemilih. Para petugas harus bisa menyelesaikan tugasnya selama sebulan ke depan.
Komisioner KPU Kota Mataram, Muslih Syuaib seusai apel siaga pantarlih di Lapangan Karang genteng Senin (24/6/2024) mengatakan menyebutkan jumlah pantarlih se Kota Mataram yaitu sebanyak 1.157 orang. Masing-masing petugas harus menyelesaikan pencocokan dan penelitian data pemilih (Coklit) sekitar 400 pemilih.
“Kalau di TPS itu jumlah pantarlihnya sudah dihitung sesuai dengan kebutuhan. Jumlah TPS yaitu sekitar 580 lokasi,” katanya. Para petugas pantarlih itu bertugas memvalidasi sebanyak 322.809 orang yang sudah masuk di dalam DP4 yang dapatkan dari Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil). “Petugas harus datang ke masing-masing rumah dan nanti sesuai KK,” ujarnya.
Sebelum melakukan coklit petugas Pantarlih diminta untuk datang ke masing-masing lingkungan. Hal ini untuk bisa lebih mudah mendapatkan data dan melakukan coklit. “Sebelum melakukan coklit ke rumah kepala lingkungan atau ketua RT,” katanya.
Komunikasi dengan kepala lingkungan dan ketua RT juga untuk memastikan bahwa pemilih yang akan didata masih tinggal di lingkungan tersebut. Karena tidak menutup kemungkinan, ada saja pemilih yang sudah pindah. “Misalnya tidak tinggal disana lagi tapi KTP masih disana akan diupayakan untuk ketemu. Domisili kan berdasarkan KTP,” katanya.
Untuk memastikan data pemilih yang valid, pantarlih diminta untuk bisa datang langsung ke masing-masing rumah warga. Sehingga tanda coklit yang ditempelkan tidak sembarang dilakukan oleh petugas. “Tidak sembarang tempel harus ketemu,” katanya.
Sementara itu Ketua Bawaslu Kota Mataram, Muhammad Yusril mengatakan tantangan pantarlih di lapangan yaitu di kawasan perumahan elit. Karena nanti ada saja pemilik rumah yang tidak mau ditempelkan tanda coklit. Hal ini akan menyulitkan bawaslu dalam melakukan pengawasan.
“Kadang-kadang rumahnya tertutup. Itu susah kita. Dia wajib datang dulu dari Pantarlih ini. Kami akan kroscek dengan data kita di Bawaslu. Dalam kondisi tersebut pantarlih bisa bekerjasama dengan ketua RT dan kepala lingkungan setempat. “Nanti komunikasi dengan ketua RT dan kepala Lingkungan,” katanya.
Pantarlih diingatkan untuk tidak melakukan coklit tidak langsung mendatangi ke rumah pemilih. Hal ini rawan terjadi jika pemilih tersebut mudah untuk dihubungi. “Jangan juga yang mudah didatangi malah dari rumah mencoklit-nya. Ini prosesnya datang dan menunjukkan identitasnya,” tegasnya. (azm)