Mataram (Inside Lombok) – Pemkot Mataram melalui Dinas Kesehatan (Dikes) dan RSUD Kota Mataram mulai melakukan rapat koordinasi terkait pemeriksaan jamaah haji. Tahun ini sebanyak 679 orang jamaah yang akan diperiksa.
Plt Kepala Dikes Kota Mataram, Emirald Isfihan mengatakan pemeriksaan jemaah haji akan dilakukan di masing-masing puskesmas. Nantinya, jika terdapat penyakit maka akan dirujuk ke RSUD Kota Mataram untuk pemeriksaan lebih lanjut.
“Rapat koordinasi Tim Dikes dan RSUD Kota Mataram terkait persiapan pemeriksaan jamaah haji. Total jemaah yg akan diperiksa 679 orang. Pemeriksaan awal di puskesmas,” katanya, Kamis (4/1) pagi.
Di RSUD Kota Mataram, lanjut Emirald, sudah disiapkan dokter spesialis penyakit dalam. Selain itu patologi klinik dan dokter spesialis lainnya jika diperlukan oleh pasien. “Kita memiliki spesialis misalnya penyakit dalam, patologi klinik dan spesialis lain,” katanya.
Pemeriksaan kesehatan calon jemaah haji di Kota Mataram akan dimulai 15 Januari pekan depan. Sebelum pemeriksaan ini, tim masih memaksimalkan persiapan agar bisa berjalan lancar. “Rencana pemeriksaan akan dimulai minggu depan,” katanya.
Saat ini tim sedang menyiapkan reagen yang akan didistribusikan ke masing-masing puskesmas. Selama pemeriksaan di masing-masing puskesmas bersifat gratis atau tidak dipungut biaya.
“Kita sedang menyiapkan reagen untuk segera didistribusikan ke puskesmas. Harapannya semua calon jemaah haji kita bisa lulus dari segi kesehatan dan bisa menunaikan ibadah haji di tahun 2024 ini,” ujarnya.
Sementara untuk vaksinasi Covid-19, Dinas Kesehatan Kota Mataram belum mendapatkan petunjuk teknis. Dengan demikian, jemaah calon haji hanya mendapatkan vaksin meningitis “Untuk syarat vaksinasi covid-19 belum ada juknis apakah diwajibkan atau tidak. Sementara yang wajib adalah vaksin meningitis,” tegasnya.
Sebelum pemeriksaan, masing-masing jamah akan mendapatkan pengantar dari Kementerian Agama (Kemenag). Surat pengantar tersebut nanti dibawa pada saat pemeriksaan ke puskesmas. “Nanti masing-masing jamaah akan mendapatkan pengantar dari Kemenag. Itu yang dibawa ke puskesmas dimana akan diperiksa kesehatannya,” tutupnya. (azm)