Mataram (Inside Lombok) – Dua sekolah yang ada di wilayah sekitar Karang Taliwang, Cakranegara sempat dihentikan sementara kegiatan belajar-mengajarnya karena adanya keributan oleh warga. Meski aktivitas di sekolah sudah mulai normal kembali pada Senin awal pekan ini, Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Mataram menyiapkan langkah menggelar trauma healing bagi siswa yang mungkin terpapar peristiwa-peristiwa traumatik saat keributan terjadi beberapa waktu lalu.
Trauma healing rencananya akan digelar Jumat (20/10) ini. Kepala Disdik Kota Mataram, Yusuf mengatakan Walikota Mataram, Mohan Roliskana akan datang langsung memberikan semangat kepada para peserta didik.
Hadirnya pimpinan daerah di tengah-tengah para siswa bisa meredakan kekhawatiran selama ini. Menurut Yusuf, trauma healing yang akan dilakukan juga untuk merajut persaudaraan antar para siswa.
Kegiatan tersebut akan dipusatkan di SMP Negeri 4 Mataram. “Semua siswa bersaudara. Ada lima lingkungan besok yang akan menjadi simpul persahabatan semua,” katanya, Kamis (19/10) pagi.
Lima lingkungan itu nantinya akan membuat pernyataan agar menjadi simpul persahabatan semua. Dari siswa tingkat sekolah dasar (SD) nanti akan mengirim juga perwakilan, karena kegiatan trauma healing akan digelar di SMP.
“Nanti ada perwakilannya kalau dari SD terutama kelas VI. Untuk yang SMP itu seluruhnya. Karena besok (Jumat, Red) ini akan digelar,” katanya. Selama kegiatan trauma healing, pihak sekolah hanya melibatkan OPD terkait lingkup Pemkot Mataram, siswa dan guru.
Selama kegiatan berlangsung, akan diadakan juga permainan agar semua peserta bisa berbaur. “Nanti ada game-game biar bisa membaur,” ujar Ketua PGRI NTB ini.
Untuk diketahui, selama keributan terjadi di Karang Taliwang ada dua sekolah yang tidak bisa menggelar belajar-mengajar secara langsung. Sehingga Disdik Kota Mataram mengeluarkan kebijakan agar dilakukan secara daring.
Keputusan untuk mengaktifkan kembali belajar-mengajar secara langsung ini karena ada jaminan dari aparat kepolisian. “Ada jaminan juga dari Kapolres,” tegasnya.
Disdik Kota Mataram akan berupaya menjaga keamanan dan kenyamanan para peserta didik. Dengan begitu, konflik yang terjadi diharapkan tidak berdampak pada aktivitas para siswa. “Kita tetap menjaga kenyamanan, kebersamaan agar anak-anak tidak menjadi dampak,” tutupnya. (azm)