Mataram (Inside Lombok) – Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Mataram mulai mendata warga yang ingin mengikuti program transmigrasi dari pemerintah pusat. Meski tahun ini program tersebut belum ada, pendataan dan sosialisasi tetap dilakukan untuk mempermudah jika kedepan program tersebut direalisasikan kembali.
“Kita antisipasi. Turun ke kecamatan dan kelurahan umpama nanti ada kita tidak kesulitan,” kata Kepala Disnaker Kota Mataram, Rudy Suryawan. Ia mengatakan, program transmigrasi masih tetap direalisasikan pemerintah pusat untuk pendistribusian penduduk agar lebih merata.
Pengiriman terakhir yaitu di 2022 lalu sebanyak dua orang asal Kota Mataram. “Kuota di Provinsi NTB itu kan sebanyak tujuh orang dan kita dapat dua dan itu 150 se-Indonesia,” katanya.
Pembagian kuota pengiriman untuk program transmigrasi ini dengan melihat kepadatan penduduk di masing-masing daerah. NTB menjadi salah satu daerah yang dinilai padat penduduk sehingga mendapatkan kuota tersebut.
“Kuota se-Indonesia itu nanti dibagi ke provinsi yang ada. Tentunya padat-padat penduduk, seperti NTB, Bali dan juga di Pulau Jawa,” katanya. Fasilitas yang diberikan pada program transmigrasi ini yaitu tanah seluas 2 hektare.
Dari luas tanah yang diberikan akan dibagi untuk tempat tinggal, kebun, dan untuk kebutuhan lainnya. “Ya mereka dikasih tanah. Kalau kita disini berikan peralatan Senso atau alat pemotong kayu, pacul dan lainnya,” ungkapnya.
Saat ini baru ada enam warga yang sudah mendaftarkan diri untuk mengikuti program transmigrasi tersebut. Sebelum pendataan, program ini juga tetap disosialisasikan kepada masyarakat. “Kita yang datang menanyakan bagaimana keinginannya. Jadi nanti kalau sudah ada kuota kita tinggal hubungi mereka. Biasanya bulan September itu nanti,” katanya. (azm)
