25.5 C
Mataram
Sabtu, 23 November 2024
BerandaMataramDispar Kembangkan Kualitas Kuliner di Kota Mataram

Dispar Kembangkan Kualitas Kuliner di Kota Mataram

Mataram (Inside Lombok) – Puluhan pelaku usaha kuliner di Kota Mataram mendapatkan pelatihan dari Dinas Pariwisata Kota Mataram. Pelatihan yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas serta higienitas produk yang dijual.

“Kita mengadakan pelatihan inovasi dan higienitas kuliner di Kota Mataram,” Kepala Dinas Pariwisata Kota Mataram, Cahya Samudra Senin (28/10) siang. Ia mengatakan tingkat kunjungan ke Kota Mataram cukup tinggi. Apalagi dengan adanya berbagai event yang digelar baik skala nasional hingga internasional.

Menurutnya, Kota Mataram kerap menjadi daerah yang dijadikan sebagai lokasi menginap sehingga kuliner menjadi kebutuhan yang harus disiapkan. “Jadi kuliner di Kota Mataram ini sudah bisa didapatkan di setiap sudut Kota Mataram. Begitu banyak varian yang disiapkan. Kuliner ini menunjang pariwisata di Kota Mataram,” katanya.

Higienitas dan inovasi para pelaku usaha kuliner di Kota Mataram bisa lebih berkualitas sehingga lebih mudah dipasarkan dan menarik minat konsumen. Melalui pelatihan yang digelar, para pelaku usaha kuliner diharapkan bisa meningkatkan kualitas produknya. “Ini bisa menambah wawasan dan peningkatan kualitas SDM kita para pelaku usaha kuliner. Jadi nanti bisa sesuai standar penampilan produknya,” katanya.

Sementara itu, salah seorang peserta pelatihan Nini mengaku sangat terbantu dengan adanya pelatihan ini. Karena melalui pelatihan ini merasa terbantu dalam peningkatan kualitas produk yang dijual. “Ilmu pelatihan ini sangat kita butuhkan sekali. Karena memang kita minim tentang ilmu itu,” katanya.

Ia mengatakan, setelah pelatihan dan ilmu yang diberikan sudah mulai paham cara pengemasan produk hingga pemasaran. Meski produk yang dihasilkan sudah bisa dipasarkan ke luar daerah namu diakuinya belum maksimal. “Usaha ini sudah 4 tahun berjalan. Produk kita masih by order saja,” katanya.

Sama halnya dengan Sely yang merasa terbantu dengan adanya pelatihan. Usaha makanan yang belum lama ini, masih belum paham dengan sistem pemasaran hingga kemasan. “Saya kan pelaku usaha baru. Jadi masih belum paham betul dengan pemasarannya,” katanya. (azm)

- Advertisement -

- Advertisement -

Berita Populer