Mataram (Inside Lombok) – Penggunaan road sweeper truck atau truk penyapu jalan di Kota Mataram disebut sudah efektif berjalan. Namun, guna memperluas wilayah yang bisa dibersihkan dengan alat itu, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Mataram memodifikasi truk yang sudah rusak di OPD tersebut untuk difungsikan sebagai road sweeper dan menambah armada yang ada.
Kepala DLH Kota Mataram, Nizar Denny Cahyadi mengatakan saat ini petugas sedang uji coba pembuatan road sweeper truck dengan kendaraan yang ada. Antara lain truk yang sudah tidak dipakai sama sekali di OPD tersebut akan diusahakan untuk dimanfaatkan kembali.
“Kami DLH juga sedang mengembangkan sendiri road sweeper baru. Sedang mengembangkan dengan mobil truk yang tidak terpakai yang sudah rusak dan hampir menjadi bangkai,” katanya, Senin (30/10) pagi.
Kendaran yang sedang dikembangkan tersebut akan diuji coba untuk melihat kerjanya. Karena alat yang dipasangkan sama seperti kendaran yang sudah dibeli dengan harga Rp1 miliar lebih. “Mirip dengan road sweeper yang kita punya beli kemarin,” katanya.
Dijelaskan, saat ini ada 2-3 unit truk sampah yang sudah tidak digunakan lagi di DLH Kota Mataram. Kendaraan ini nantinya akan diupayakan untuk dimanfaatkan kembali, di mana modifikasi yang dilakukan untuk menghemat anggaran terutama untuk pengadaan kendaraan.
“Kan kita beli itu lebih dari Rp1 miliar. Kalau kita modif begini jatuhnya lebih murah bisa Rp350 juta,” katanya. Saat ini baru satu kendaraan yang masih diuji coba dan akan dilihat terlebih dahulu hasilnya.
Jika hasil dari modifikasi tersebut bisa bekerja efektif untuk membersihkan jalan, maka kendaraan lain yang tidak digunakan akan diusahakan kembali. “Hari ini kita uji coba. Kita lihat dulu hasilnya,” katanya.
Sistem kerja road sweeper truck ini lanjutnya mulai pada pukul 5 pagi agar bisa lebih maksimal dan tidak mengganggu pengendara. Karena tidak saja sampah, road sweeper truck ini juga membersihkan pasir atau tumpukan tanah yang ada di jalan raya.
“Ini yang kita jaga sehingga bekerja di pagi hari, sebelum beraktifitas mereka sudah harus jalan,” ujarnya. (azm)
