Mataram (Inside Lombok) – Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemkot Mataram fokus menangani dampak banjir yang terjadi Minggu (6/7) lalu. Hal ini berdampak pada penanganan sampah tidak maksimal terutama di TPS Ampenan.
Kepala Bidang pada Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Mataram, Vidi Partisan Yuris Gamanjaya mengatakan pasca banjir seluruh OPD, petugas kebersihan dan OPD lingkup pemkot Mataram fokus menangani dampak yang ditimbulkan. Hal ini menyebabkan sampah di TPS menumpuk dan bahkan meluber hingga keluar. “Kemarin kita fokus untuk penanganan pasca banjir,” katanya, Selasa (15/7) pagi.
Ia mengatakan, pengakutan sampah di salah satu TPS yang ada di Kota Mataram ini akan dimulai Selasa (15/7) ini. Tidak saja di TPS Ampenan melainkan di tempat pembuangan sampah yang lain. “Mulai hari ini kita kembali fokus ke TPS-TPS,” katanya.
Sampah-sampah dikatakan Vidi tidak diangkut selama proses pemulihan dampak banjir di Kota Mataram. Karena armada yang ada digunakan untuk mengangkut sampah yang menumpuk akibat banjir yang menghalangi aliran sungai. Namun dipastikan, pengangkutan bisa selesai selama sehari. “Selama proses pemulihan banjir itu. Tapi hari ini saya pastikan selesai. Karena permintaan pengangkutan pasca banjir sudah sangat berkurang,” katanya.
Untuk memaksimalkan proses pengangkutan, Dinas Lingkungan Hidup Kota Mataram sudah menempatkan satu unit alat berat. Karena diperkirakan jumlah sampah di TPS tersebut mencapai 30 ton. Banyaknya sampah di TPS tersebut karena lingkungan terdekat terdampak banjir diminta untuk membuang sampah ke TPS. “Alat berat sudah di lokasi karena memang hari ini mulai fokus ke TPS. Sekitar 30 ton kalau sampai ke depan,” katanya.
Pembuangan sampah di TPS Ampenan akan langsung ke TPA Regional Kebon Kongok. Pasca penanganan banjir ini, pengangkutan sampah di masing-masing TPS akan normal kembali. “Insyaallah hari ini pengangkutan di setiap TPS akan berjalan normal. Ini pembuangan langsung ke TPA Kebon Kongok,” katanya. (azm)
