27.5 C
Mataram
Senin, 22 Desember 2025
BerandaMataramGunakan Kantong Plastik Hitam dan Putih, Masyarakat Mataram Wajib Pilah Sampah

Gunakan Kantong Plastik Hitam dan Putih, Masyarakat Mataram Wajib Pilah Sampah

Mataram (Inside Lombok) – Pemerintah Kota Mataram menginstruksikan masyarakat melakukan pemilahan sampah dari rumah tangga menggunakan kantong plastik warna hitam dan putih. Kebijakan ini dikeluarkan sebagai langkah penanganan darurat sampah menyusul pembatasan pembuangan ke tempat pembuangan akhir (TPA).

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Mataram, Nizar Denny Cahyadi, mengatakan setiap rumah tangga diwajibkan memilah sampah secara mandiri. “Kantong plastiknya beli sendiri oleh masyarakat,” katanya, Jumat (19/11).

Ia menjelaskan, sesuai instruksi wali kota, kantong plastik warna putih digunakan untuk sampah organik atau mudah terurai, seperti sisa makanan, nasi, roti, sayur, buah, kulit buah, serta lauk pauk.

Sementara itu, kantong plastik warna hitam diperuntukkan bagi sampah anorganik atau sampah nonalami yang sulit terurai, seperti botol dan gelas plastik, kardus, kaleng minuman, serta jenis sampah sejenis lainnya. Denny menegaskan, sampah yang tidak dipilah dari sumbernya tidak akan diangkut oleh petugas kebersihan.

“Ini sebagai salah satu cara mengatasi kedaruratan sampah yang terjadi di Kota Mataram,” ujarnya.

Menurut Denny, kebijakan tersebut diterapkan tanpa seremoni peluncuran dan langsung dijalankan di lapangan. “Kita tidak pakai launching. Kelurahan Cakra sudah ada yang mulai pemilahan. Juga sudah dilakukan sosialisasi kepada masyarakat. Instruksi ini sudah menyebar dan tidak pakai ceremony langsung action,” katanya.

Camat hingga kepala lingkungan dilibatkan untuk melakukan sosialisasi dan edukasi kepada warga terkait jenis sampah yang harus dipisahkan. Denny  menambahkan, sanksi bagi masyarakat yang tidak mematuhi instruksi tersebut adalah sampah tidak diangkut, dan ketentuan ini berlaku tidak hanya untuk rumah tangga, tetapi juga hotel, restoran, dan kafe.

“Ini instruksi yang baru dan kita sedang sosialisasikan dan belum genap seminggu,” tegasnya.

Sementara itu, warga Kelurahan Cakranegara, I Gusti Ayu Pradnya Premasita, menilai pada tahap awal pelaksanaan pemilahan sampah terasa merepotkan. Namun, ia menilai kebijakan tersebut memang sudah seharusnya diterapkan sejak lama. “Soal sampah ini kan masalah kita semua. Harusnya dari dulu sudah mulai pilah sampah dari rumah, bukan baru sekarang,” ujarnya.

- Advertisement -

Berita Populer