Mataram (Inside Lombok) – Meski ada banyak objek wisata di Kota Mataram, sebagian besar ternyata dikelola oleh masyarakat, sementara Pemerintah Kota (Pemkot) Mataram hanya mengelola tiga destinasi. Hal itu pun berpengaruh terhadap potensi pendapatan asli daerah (PAD) yang bisa didapat dari pengelolaan destinasi wisata itu.
Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Kota Mataram, Nizar Denny Cahyadi mengatakan selain Pantai Laong Baloq, tempat wisata yang dikelola yaitu Pantai Eks Pelabuhan Ampenan dan wisata belanja di Pasar Seni Sayang-Sayang. Ketiga destinasi wisata tersebut saat ini diserahkan ke kelompok sadar wisata (Pokdarwis) yang ada di masing-masing tempat.
“Kalau Pantai Gading itu masyarakat sendiri yang kelola. Pantai yang ada di seputaran Loang Baloq itu masyarakat sendiri yang kelola,” jelasnya. Di sisi lain, pihaknya menyerahkan pengelolaan destinasi di bawah naungan Pemkot Mataram ke Pokdarwis setempat agar bisa lebih maksimal.
Diakui Denny, SDM yang dimiliki pemerintah sangat terbatas sehingga tidak bisa sepenuhnya berada di destinasi tersebut. “Kalau Pokdarwis itu mereka bisa standby di situ 24 jam bahkan. Jadi lebihnya di sana. Tapi tetap saja, Pokdarwis itu dalam pengawasan pemerintah,” ungkapnya.
Pembentukan Pokdarwis yang ada di masing-masing destinasi tersebut merupakan inisiatif masyarakat. Hanya saja pemerintah yang mengakomodir keberadaannya dan sudah ada aturan tentang keberadaan pokdarwis. “Ditangani oleh Pokdarwis terlihat sudah terkelola dengan baik,” tegasnya.
Dari tiga destinasi yang kelola oleh pemerintah daerah, Dispar Kota Mataram sudah menghitung jumlah pendapatan asli daerah (PAD) yang diperoleh yaitu sekitar Rp800 juta. “Tahun ini sudah selesai dibahas dan tahun depan sudah mulai diaplikasikan,” katanya.
Diakui Denny, potensi PAD yang diperoleh masih rendah. Dari tiga destinasi wisata yang ada, PAD yang paling besar diperoleh di Loang Baloq yaitu Rp400 juta. “Masih kecil lah ini,” ujarnya.
Beberapa tempat masih dijajaki Dinas Pariwisata Kota Mataram untuk bisa dikelola, misalnya di RTH Pagutan, Amfiteater, Ampenan Huis dan beberapa lokasi lainnya. “Kalau pantai Ampenan itu kan sama sekali tidak ada sewa menyewanya disitu dan kita akan coba,” kata Denny. (azm)