Mataram (Inside Lombok) – Komisioner Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) seluruh kabupaten/kota di Indonesia saat ini masih kosong. Kondisi ini diharapkan tidak berlangsung lama, karena dikhawatirkan bisa mempengaruhi tahapan pemilu.
Asisten I setda Kota Mataram, Lalu Martawang mengatakan keberadaan komisioner Bawaslu sangat penting di semua tahapan pemilu. Terlebih tahapan yang dilakukan saat ini harus ada yang mengawasi agar tidak ada kecurigaan publik.
“Kita betul-betul bisa mempertanggungjawabkan hasil dari demokrasi. Begitu gairahnya di masyarakat dan tidak ada yang mengawasi kepercayaan publik terhadap proses dan hasilnya,” katanya, Jumat (18/8) pagi.
Menurutnya, kekosongan komisioner beberapa hari ini sudah direncanakan oleh Bawaslu di tingkat pusat. Martawang pun mengaku tidak bisa berkomentar lebih jauh terkait penundaan pengumuman hasil seleksi komisioner yang sudah dilakukan.
“Kalau itu kan ada faktor yang bisa dijelaskan oleh pihak Bawaslu,” katanya. Pemerintah daerah sambungnya tidak bisa mengintervensi terhadap kekosongan komisioner yang terjadi saat ini. Namun ia mengharapkan agar pemerintah daerah juga bisa diajak untuk berkoordinasi terhadap kondisi saat ini. “Mohon kami diajak berkomunikasi dan berkoordinasi,” katanya.
Ia mengharapkan agar kekosongan komisioner yang terjadi tidak berdampak pada proses dan hasil pemilu nantinya. Ia mengharapkan agar proses penentuan hasil seleksi bisa segera ditetapkan dengan mengikuti mekanisme yang berlaku. “Supaya secepatnya bisa menjadi bagian urgen yang kita perhatikan bersama,” tegasnya.
Pemda tidak bisa memberikan intervensi terlalu jauh terkait penentuan komisioner Bawaslu. “Itu kan ada di kelembagaan Bawaslu,” kata H. Martawang. Untuk diketahui, penetapan komisioner Bawaslu kabupaten dan kota seluruh Indonesia ditunda dari sebelumnya pada tanggal 16 Agustus lalu. Kemudian diundur hingga tanggal 20 Agustus akhir pekan ini. (azm)