22.2 C
Mataram
Sabtu, 19 Juli 2025
BerandaMataramKota Mataram Masih Aman, Tidak Ada Beras Oplosan Beredar di Pasar

Kota Mataram Masih Aman, Tidak Ada Beras Oplosan Beredar di Pasar

Mataram (Inside Lombok) – Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Mataram langsung melakukan inspeksi mendadak ke retail modern. Hal ini sebagai langkah cepat merespon isu yang beredar tentang beras oplosan. Tim Disdag Kota Mataram mendatangi sejumlah retail modern hingga toko besar yang ada di ibukota Provinsi NTB ini untuk memastikan beras yang dijual di Kota Mataram sudah sesuai standar sehingga tidak merugikan masyarakat.

Kepala Bidang Bahan Pokok dan Penting (Bapokting) Disdag Kota Mataram, Sri Wahyunida membeberkan beras oplosan bisa dideteksi secara kasat mata. Ciri khas beras premium adalah butirannya yang besar dan utuh. Sementara beras oplosan, kata dia, akan banyak ditemukan patahan beras atau campuran dengan varietas lain yang kualitasnya lebih rendah. “Tadi yang kami temukan rata-rata berasnya bagus dan besar,” katanya.

Sementara dari sisi harga sambung Nida menjadi kekhawatiran agar jangan sampai kualitas tidak sesuai dengan harga. “Itu minusnya, beras oplosan sudah kualitasnya jelek tapi harganya premium,” paparnya.

Selain itu, tim metrologi juga melakukan uji penimbangan pada beras premium berukuran 5 kilogram. Dimana, hasil penimbangan yang dilakukan sudah sesuai dengan takaran. “Rata-rata hasilnya memang sesuai. Jadi bidang metrologi hasil penimbangan sampel masih dalam batas yang diizinkan. Misalnya 5,10 atau sebagainya,” ungkapnya.

Meskipun belum ditemukan beras oplosan, Disdag Kota Mataram berkomitmen untuk terus meningkatkan pengawasan secara berkala. Hal ini demi melindungi konsumen dari praktik dagang yang tidak sehat dan memastikan ketersediaan bahan pokok dengan kualitas dan harga yang sesuai. “Kami juga tentunya menunggu perkembangan. Kami juga punya cara untuk bergerak di lapangan,” tegasnya.

Ia mengatakan, beras yang beredar di Kota Mataram masih sesuai standar. Artinya beras yang selama ini dibeli masyarakat bukan beras oplosan. Selain itu, sampel beras juga diambil untuk diuji lebih lanjut guna memastikan tidak ada indikasi pengoplosan.

“Belum ada ditemukan beras kemasan premium yang beredar seperti yang diberitakan itu. Dari kemarin kami sudah turun, katanya ada oplosan merek tertentu ya. Banyak itu di ritel-ritel,” tambahnya.

Sidak ini yang dilakukan sambung Nida sebagai tindak lanjut dari laporan dan temuan praktik pengoplosan beras di berbagai daerah. Dimana, praktik curang yang dilakukan yaitu dengan mencampur beras premium dengan varietas berkualitas rendah. Namun tetap dijual dengan label dan harga beras premium. (azm)

- Advertisement -


Berita Populer