Mataram (Inside Lombok) – Walikota Mataram mengeluarkan surat edaran larangan bagi peserta didik membawa handphone (HP) ke sekolah. Kebijakan ini disambut baik karena memberikan dampak positif dari segi kesehatan mata peserta didik.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Mataram, Emirald Isfihan mengatakan penggunaan HP yang cukup tinggi maka akan mempengaruhi kesehatan fisik salah satunya kesehatan mata. Penggunaan HP dalam waktu lama dapat menyebabkan digital eye strain (DES), yang ditandai dengan mata lelah, kering, dan sakit kepala.
“HP atau komputer tablet dirancang untuk penggunaan jarak dekat. Hal ini memaksa mata penggunanya terus-menerus fokus untuk membaca teks di layar HP. Kebiasaan ini kemudian bisa menyebabkan mata lelah. Gejala mata lelah antara lain mata merah atau iritasi, mata kering, dan penglihatan menjadi kabur,” katanya.
Selain itu, gangguan kesehatan lainnya yaitu postur tubuh. Artinya, menggunakan HP secara berlebihan cenderung membuat kita terlalu banyak menengok ke bawah. Kebiasaan ini lama-kelamaan dapat menyebabkan ketegangan pada otot-otot leher, sehingga leher terasa kaku dan sakit.
“Nyeri yang ditimbulkan bahkan bisa menjalar hingga bahu dan lengan. Selain itu, penggunaan HP yang berlebihan juga dapat menyebabkan postur tubuh yang buruk, yang berisiko menimbulkan masalah muskuloskeletal pada leher dan punggung,” katanya.
Menurut Emirald, dengan pelarangan HP di sekolah, risiko gangguan ini dapat diminimalisir. Artinya, para siswa tidak menggunakan HP selama berada di sekolah dan bisa fokus mengikuti kegiatan belajar mengajar. “Banyak siswa yang menggunakan HP hingga larut malam, yang dapat menyebabkan kurang tidur dan berdampak pada konsentrasi serta kinerja akademik mereka,” katanya.
Diterangkannya, penggunaan HP yang terus menerus tentu akan meningkatkan risiko terjadinya gangguan tidur. Kondisi ini meningkatkan terjadinya risiko gangguan kesehatan secara umum bagi siswa, misalnya meningkatkan risiko terjadinya penurunan daya tahan tubuh atau bahkan penyakit jantung.
“Aspek psikologi dan perkembangan mental yaitu dampak pada konsentrasi dan Prestasi Akademik. Pengaruh pada interaksi sosial dan pergaulan yang tidak sehat Berdasarkan teori tentang tahapan perkembangan psikososial, remaja berada dalam tahap pencarian identitas dan interaksi sosial memainkan peran penting dalam perkembangan mereka,” ujarnya.
Kebijakan pelarangan siswa sekolah membawa HP di Kota Mataram memiliki berbagai manfaat dari sisi kesehatan, psikologi, dan perkembangan mental. Namun, kebijakan ini juga perlu diimbangi dengan solusi yang fleksibel agar tetap relevan dengan kebutuhan pendidikan modern.
“Kebijakan ini dapat lebih efektif dalam menciptakan lingkungan belajar yang sehat dan kondusif bagi perkembangan siswa serta yang utama adalah kita bisa menciptakan generasi yang cerdas dan tetap sehat,” tutupnya. (azm)