Mataram (Inside Lombok) – Sebanyak 60 lembaga pelatihan kerja di Kota Mataram beroperasi secara aktif. Rata-rata peserta pelatihan kerja di Kota Mataram tersebut banyak diminati oleh para lulusan dari luar Kota Mataram.
“Sangat minim warga Kota Mataram ikut daftar di pelatihan-pelatihan itu. Banyak dari luar daerah,” kata Kepala Dinas Tenaga Kerja Kota Mataram, Rudy Suryawan, Kamis (18/7) pagi.
Minimnya warga Kota Mataram yang ikut bergabung di lembaga pelatihan kerja ini kata Rudy, karena minat untuk bekerja di luar negeri sangat rendah. “Kita kan memang minat di Kota Mataram tidak begitu besar ke luar negeri kan,” tegasnya.
Ia mengatakan lembaga-lembaga pelatihan ini lebih banyak ke luar negeri. Rata-rata lembaga pelatihan yang dibuat mengajarkan budaya negara tujuan. Misalnya, salah satu lembaga pelatihan yang fokus mengajarkan budaya Jepang. “Dia diajarkan budaya Jepang. Jadi mereka biasanya tiga bulan. Bagaimana disiplin,” katanya.
Setelah memberikan pelatihan, Dinas Tenaga Kerja menjamin akan langsung diberikan tempat untuk magang. Karena rata-rata pengelola lembaga tersebut memiliki hubungan yang kuat dengan dunia kerja yang ada di negara tujuan. “Mereka yang mencarikan kita tempat magang. Program dari pemerintah dengan pemerintah itu pakai seleksi juga,” katanya.
Diterangkannya, pengawasan terhadap lembaga pelatihan tetap dilakukan pemerintah Kota Mataram. Dari pengawasan yang sudah dilakukan sebanyak 60 an lembaga pelatihan yang ada sebanyak 22 lembaga sudah diakreditasi. “Tentu kita turun survey lihat kelayakan lembaga-lembaga yang ada. Kalau sudah terpenuhi syarat-syarat kita akan keluarkan izinnya,” ungkapnya.
Dari puluhan lembaga tersebut rata-rata ke luar negeri dengan negara tujuan yang berbeda. Namun ada juga yang fokus ke sektor pariwisata. “Ada juga lembaga yang fokus ke Pariwisata. Nanti para pesertanya akan magang di perhotelan baik yang ada di daerah maupun di luar negeri,” ucap Rudy. (azm)