Mataram (Inside Lombok) – Makan siang bergizi gratis yang dibagikan kepada siswa SMP Negeri 8 Mataram disebut cukup pagi. Sehingga pihak sekolah meminta agar pembagian makan siang bergizi gratis program Presiden RI Prabowo Subianto – Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka ini bisa lebih siang.
“Kita sudah sarankan kepada anak-anak untuk membawa sendok dan tumbler. Karena kita juga disini tidak boleh sampah plastik. Bawa tempat makan juga jia tidak terbiasa makan pagi. Jadi boleh dipindahkan ke tempatnya sendiri,” kata Kepala SMP Negeri 8 Mataram, Sulasmi Kamis (13/1) pagi.
Ia mengatakan pembagian makanan bergizi gratis bagi siswa pada hari pertama ini terkendala oleh waktu. Dimana, penerimaan makanan dari penyedia dengan pihak sekolah membutuhkan waktu 30 menit dan pembagian kepada siswa sekitar 30 menit. “Jadi istirahat kami hanya 20 menit itu kurang dari pelaksanaannya. Jadi kedepan evaluasi kita akan sesuaikan supaya tidak mengganggu belajar anak-anak,” katanya.
Dijelaskan, untuk jam istirahat siswa yaitu pada pukul 09.10 – 09.30 wita. Dengan jam istirahat yang dimiliki, pihak sekolah meminta agar dibagikan pada saat jam makan siang ketika akan sudah mulai merasakan lapar.
“Kita punya dua planning kalau diatas jam 10.00 wita. Kami akan berikan jam 11.15 wita. Kalau lebih dari jam 12.00 wita kita akan didistribusikan ke anak-anak pada saat shalat berjamaah,” katanya.
Dengan metode ini, maka pembagian makan siang bergizi gratis kepada peserta didik tidak mengganggu kegiatan belajar mengajar. “Ini kita sudah sampaikan kepada pak kadis dan akan disampaikan kepada badan gizi nasional untuk bisa menyesuaikan waktu pengiriman ke sekolah,” katanya.
Penyesuaian waktu pembagian ini agar kondisi makanan yang dibagikan kepada peserta didik tetap segar. “Kan takutnya masalah makannya. Kalau datang paling tidak satu jam sudah bisa distribusikan,” ungkapnya.
Pihak sekolah menyambut baik program ini karena bisa membantu memenuhi kebutuhan para siswa. Dari makanan yang dibagikan, semua siswa menghabiskannya dan menu yang diberikan yaitu tempe, ayam goreng tepung, tumis tahu campur kacang panjang. Selain itu, untuk buah yaitu dua potong buah nanas dan tidak ada susu.
“Alhamdulillah anak-anak cocok dengan menunya. Ini adalah investasi pemerintah kepada anak-anak kedepan ada sayur, buah dan bisa dihabiskan. Ada 821 siswa semua makanan habis dan terima kasih sudah dipilih menjadi sekolah karena ini terdekat dengan dapur,” tegasnya. (azm)