Mataram (Inside Lombok) – Pemerintah Kota (Pemkot) Mataram memperketat pengawasan penggunaan kembang api dan petasan pada malam Tahun Baru 2026 guna menjaga keamanan dan ketertiban wilayah. Pengamanan dilakukan secara terpadu mulai malam pergantian tahun hingga 2 Januari 2026.
Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Kota Mataram, Irwan Rahadi, mengatakan pengamanan melibatkan berbagai unsur, tidak hanya personel Satpol PP. “Karena itu Pemkot Mataram menyiapkan pengamanan terpadu yang dilaksanakan mulai malam tahun baru hingga 2 Januari 2026,” katanya.
Irwan menjelaskan, pengawasan difokuskan pada titik-titik keramaian dan kawasan wisata yang menjadi pusat aktivitas masyarakat. Lokasi tersebut antara lain Pantai Gading, Loang Baloq, Pantai Ampenan, Teras Udayana, Taman Sangkareang, serta sejumlah tempat lain yang kerap dijadikan lokasi perayaan tahun baru.
“Pada malam tahun baru kembang api sangat diawasi. Kalau untuk jenis kembang api skala kecil yang tidak membahayakan masih dapat ditoleransi untuk memberikan hiburan visual,” ujarnya.
Ia menegaskan, penggunaan kembang api atau petasan yang menimbulkan ledakan keras dilarang karena berpotensi mengganggu ketertiban dan membahayakan keselamatan masyarakat. “Kami tidak memberikan toleransi jika ada yang menyalakan kembang api dengan ledakan keras dan berpotensi mengganggu keamanan. Apalagi, jika tidak mengantongi izin resmi,” katanya.
Irwan menambahkan, setiap jenis kembang api memiliki klasifikasi, dan kembang api dengan ledakan besar wajib berizin serta tidak boleh dibunyikan sembarangan. Masyarakat yang kedapatan menyalakan petasan berbahaya tanpa izin akan diproses sesuai ketentuan hukum yang berlaku.
Ia juga mengimbau masyarakat agar merayakan pergantian tahun secara tertib, sederhana, dan aman, serta tetap menunjukkan empati kepada korban bencana. “Untuk mencegah potensi gangguan ketertiban umum, petugas gabungan kami akan bersiaga memastikan perayaan tahun baru aman dan lancar,” katanya.
