24.1 C
Mataram
Kamis, 17 Juli 2025
BerandaMataramOrang Tua Jangan Paksakan Anak Harus Masuk Sekolah Tertentu

Orang Tua Jangan Paksakan Anak Harus Masuk Sekolah Tertentu

Mataram (Inside Lombok) – Proses penerimaan peserta didik baru akan segera dibuka. Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Mataram diminta untuk melakukan persiapan yang matang agar selama proses berlangsung tidak ada kendala.

Wakil Walikota Mataram, Mujiburrahman mengatakan selain persiapan dari Disdik, para orang tua wali juga diminta memahami aturan yang berlaku. Orang tua diingatkan untuk tidak memaksakan anaknya di satu sekolah saja. “Daya tampung sekolah itu terbatas. Kalau dipaksakan di sana akan berdampak pada pelayanan yang tidak maksimal,” katanya, Kamis (8/5) pagi.

Ia mengatakan, dalam proses penerimaan peserta didik baru sudah ada aturan yang harus dipatuhi. Masing-masing jalur yang akan digunakan sudah ada kuota yang diberikan baik melalui jalur prestasi, afirmasi, domisili dan mutasi. Artinya, jika masing-masing jalur ini lebih dari kuota yang diberikan akan menimbulkan persoalan setiap tahun.

“Kita belajar dari pengalaman sebelumnya. Agar penerimaan murid baru pada tahun ini memberikan rasa keamanan dan kenyamanan serta keadilan bagi semua masyarakat. Dinas terkait saya minta supaya betul-betul mempersiapkannya,” ungkapnya.

Menurutnya, lokasi sekolah tidak menentukan sepenuhnya menjadi penentu masa depan anak-anaknya. Melainkan yang menentukan masa depan anak-anak adalah diri mereka sendiri. “Itu ditentukan oleh semangat daripada anak-anak kita yang menjadi siswa yang menjadi pelajar itu sendiri,” ungkapnya.

Ia mengharapkan, pada penerimaan siswa baru tahun ini bisa lebih merata. Artinya, distribusi peserta didik bisa lebih merata dan tidak lagi ditemukan sekolah yang kekurangan siswa. “Biar terbagi anak didik ini di semua sekolah,” tegas Ketua DPD II Golkar Kota Mataram ini.

Mujiburrahman menceritakan dirinya pernah sekolah bukan di tempat favorite. Bahkan sekolahnya dulu tidak bisa bertahan hingga saat ini atau sudah hilang karena tidak ada lagi yang sekolah. Meskipun dirinya tidak sekolah dengan label favorite, TGH. Mujiburrahman saat ini bisa memimpin Kota Mataram.

“Saya sendiri tidak pernah sekolah di sekolah yang dikategorikan favorite. Malah SMP saya itu sudah tidak ada saking tidak favoritnya mungkin. Sudah tidak bisa bertahan. Itu SMP Swasta. Yang penting kita rajin dan semangat insya allah akan berhasil,” ujarnya.

Label sekolah favorite ini bukan dari pemerintah melainkan masyarakat atau orang tua siswa. Karena adanya label ini biasanya orang tua berlomba-lomba menyekolahkan anaknya ke sekolah tersebut. “Itu kan bukan dari lembaga pendidikan atau pemerintah yang membuat label sekolah favorite tapi dari masyarakat,” ungkapnya. (azm)

- Advertisement -


Berita Populer