31.5 C
Mataram
Senin, 22 Desember 2025
BerandaMataramPamerkan Potensi Lokal, KK-NTB 2025 Dorong UMKM Tembus Pasar Global

Pamerkan Potensi Lokal, KK-NTB 2025 Dorong UMKM Tembus Pasar Global

Mataram (Inside Lombok)- Potensi besar industri kreatif NTB, khususnya sektor fesyen dan kriya, kembali mendapat sorotan. Menenun, yang telah menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya Lombok dan Sumbawa, menjadi salah satu andalan yang dipromosikan dalam ajang Karya Kreatif Nusa Tenggara Barat (KK-NTB) Tahun 2025.

Gubernur NTB, Lalu Muhammad Iqbal, menyambut baik penyelenggaraan KK-NTB sebagai upaya nyata mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif. Ditekankan bahwa ekonomi kreatif adalah pilar masa depan yang membuka ruang lebih luas bagi pelaku UMKM.

“Ekonomi kreatif adalah ekonomi masa depan. Saat ini, perekonomian mulai bergeser dari dominasi korporasi menuju basis individu, di mana talenta dan kreativitas menjadi penggeraknya,” ujar Iqbal, Jumat (19/9).

Ia menekankan pentingnya peran ekonomi kreatif sebagai pilar masa depan pembangunan ekonomi. Serta membuka ruang lebih luas bagi para pelaku UMKM, juga harapan agar sinergi dan kolaborasi yang terjalin dapat semakin memperkuat dan memperluas industri kreatif di NTB. “Ekonomi kreatif adalah ekonomi masa depan. Saat ini, perekonomian mulai bergeser dari dominasi korporasi menuju basis individu, di mana talenta dan kreativitas menjadi penggeraknya,” tuturnya.

Iqbal juga menyoroti pentingnya dukungan inkubator untuk menjangkau lebih banyak pelaku usaha dan menemukan bakat tersembunyi yang berpotensi besar. “Saya yakin banyak pelaku usaha yang ingin mendapat manfaat dari program inkubasi ini,” jelasnya.

Sementara itu, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTB, Hario K. Pamungkas, menjelaskan bahwa KK-NTB memberikan kesempatan bagi 101 UMKM di bidang wastra dan kriya untuk meningkatkan level, baik dari sisi akses pasar maupun pembiayaan.

Acara ini berlangsung selama tiga hari, mulai 19-21 September 2025, dengan berbagai rangkaian kegiatan termasuk bazar UMKM. “UMKM memiliki peran strategis dalam perekonomian, termasuk di Provinsi NTB. Oleh karena itu, BI telah menetapkan pengembangan UMKM sebagai sasaran antara untuk mendukung kebijakan utama BI dalam mencapai kestabilan nilai rupiah,” ujarnya.

Lebih lanjut, dalam pengembangan UMKM Bank Indonesia akan berfokus pada kelompok subsisten, UMKM atau klaster, dan pondok pesantren, terutama yang bergerak di komoditas pengendali inflasi pangan dan potensi ekspor.

Sedangkan untuk mendukung permodalan, Bank Indonesia mengajak 24 bank yang tergabung dalam Badan Musyawarah Perbankan Daerah (BMPD) NTB untuk berpartisipasi dalam “business matching lounge”. “Ini adalah bukti nyata kesiapan perbankan dalam mendukung UMKM melalui akses permodalan,” ungkapnya.

Selain itu, Bank Indonesia terus mengakselerasi perputaran ekonomi dengan memperluas akseptasi pembayaran digital melalui QRIS, bekerja sama dengan Penyelenggara Jasa Pembayaran (PJP), baik bank maupun non-bank, BI mendorong UMKM agar melek digital. “Terbaru ini, kami di BI juga telah menginisiasi QRIS Tap yang dapat mempermudah transaksi nontunai di Indonesia,” demikian. (dpi)

- Advertisement -

Berita Populer