27.5 C
Mataram
Minggu, 24 November 2024
BerandaMataramPantai Selingkuh akan Dikembalikan ke Nama Aslinya, Pantai Kebon Raden

Pantai Selingkuh akan Dikembalikan ke Nama Aslinya, Pantai Kebon Raden

Mataram (Inside Lombok) – Nama pantai selingkuh yang ada di Kelurahan Tanjung Karang, Kecamatan Sekarbela sudah dikenal masyarakat umum. Padahal, nama asli pantai tersebut adalah Pantai Kebon Raden.

Lurah Tanjung Karang, H. Gunawan mengatakan meski nama Pantai Selingkuh sudah dikenal masyarakat luas, pihaknya sedang berusaha menghapus nama tersebut. Upaya yang dilakukan melalui event-event yang digelar di pantai tersebut dengan mengangkat kembali nama Pantai Kebon Raden.

“Kita setiap melaksanakan event di sana itu selalu menyebut dengan Pantai Kebon Raden,” katanya, Rabu (15/3) pagi. Pihaknya sendiri mengaku tidak mengetahui dengan pasti asal mula Pantai Kebon Raden berubah nama menjadi Pantai Selingkuh.

Menurut Gunawan, nama Pantai Selingkuh sangat tidak cocok untuk pencitraan daerah. Bahkan saat ini, nama Pantai Selingkuh sudah ada di aplikasi pencarian lokasi seperti Google Maps. “Itu tercela namanya,” ujarnya.

Pihak kelurahan akan bekerja sama dengan Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Mataram untuk membantu mengubah nama Pantai Selingkuh yang ada di Google Maps. “Dalam waktu dekat kita akan kerja sama ini dengan tim IT untuk mengubah menjadi Pantai Kebon Raden,” tegasnya.

Ia mengakui, sosialisasi nama Pantai Selingkuh menjadi Pantai Kebon Raden memang hanya mengandalkan event yang digelar. Karena saat ini belum ada jalan khusus yang bisa dimanfaatkan untuk memasang nama Pantai Kebon Raden.

“Mudah-mudahan ke depan ada jalur besar. Sehingga masyarakat bisa akses dengan mudah,” ucapnya. Lurah juga akan menggandeng pihak ketiga untuk memaksimalkan sosialisasi nama Pantai Kebon Raden dan bukan lagi pantai selingkuh. “Kita buat plang. PLN dalam hal ini karena dia paling dekat dengan Pantai Kebon Raden,” katanya.

Ia mengungkapkan, jumlah kunjungan wisatawan domestik ke lokasi tersebut cukup ramai, karena lokasi yang cukup luas. Jumlah PKL yang menyediakan kebutuhan pengunjung baru ada satu lapak.

Masih terbatasnya jumlah PKL ini membuat penataan yang dilakukan bisa lebih mudah. Apalagi, di kawasan tersebut akan dilakukan pembangunan. “Kita juga akan ada pembangunan di utara Pantai Kebon Raden dan kita tidak terlalu repot untuk menertibkan PKL kalau terlalu menjamur,” ungkapnya. (azm)

- Advertisement -

- Advertisement -

Berita Populer