25.5 C
Mataram
Senin, 1 Juli 2024
BerandaMataramPedagang Loang Baloq Dimintai Retribusi, Besarannya Sesuai Hasil Kajian dan Potensi

Pedagang Loang Baloq Dimintai Retribusi, Besarannya Sesuai Hasil Kajian dan Potensi

Mataram (Inside Lombok) – Mulai Juni ini Pemerintah Kota (Pemkot) Mataram melalui Dinas Pariwisata sudah mulai menarik retribusi bagi para pedagang yang ada di Taman Loang Baloq. Meski para pedagang menilai retribusi yang ditetapkan kepada cukup besar dan tidak sesuai dengan pendapatan yang diperoleh, Kepala Dinas Pariwisata Kota Mataram, Cahya Samudra mengatakan retribusi yang ditetapkan sudah berdasarkan kajian oleh tim yang dilakukan sejak 2022 hingga 2023 lalu.

Para pedagang juga disebut sudah menyepakati dengan retribusi yang ditentukan. “Jadi kami melaksanakan apa yang sudah tertuang di Perda. Tinggi atau tidaknya itu relatif,” katanya.

Retribusi para pedagang yang berjualan di dalam Taman Loang Baloq berbeda-beda. Misalnya, untuk lapak pedagang yang sudah disiapkan pemerintah yaitu sebesar Rp600 per bulan. Fasilitas yang diberikan yaitu lapak permanen dan fasilitas tempat duduk seperti meja dan kursi di depan lapak.

Selain itu, untuk pedagang yang berjualan di pinggir pantai dengan lapak yang disiapkan sendiri, retribusi yang dibayar yaitu sebesar Rp350 ribu per bulan sedangkan lapak yang ada di baru dibuat retribusi yang dikenakan sebesar Rp400 ribu. “Kita akan lihat perkembangan sambil jalan. Kita laksanakan apa yang sudah ada di Perda,” ujarnya

- Advertisement -

Jika ada pedagang yang mengeluhkan tarif tersebut, Dinas Pariwisata Kota Mataram siap mengakomodir masukan. Namun jika meminta penurunan tarif, Dinas Pariwisata akan berkoordinasi dengan Badan Keuangan Daerah (BKD). “Aturan atua teknis apabila ada pengurangan atau seperti apa nanti di BKD lah koordinasikan,” katanya.

Ia menegaskan, pemerintah daerah masih tetap menerima masukan dari pedagang. Karena besaran retribusi tersebut dengan melihat potensi tingkat kunjungan ke salah satu destinasi wisata di Kota Mataram tersebut. “Ramai karena banyak yang dari makam itu masuk ke taman. Karena kunjungan ramai pada saat musim haji,” katanya. (azm)

- Advertisement -

Berita Populer