Mataram (Inside Lombok) – Sebagai salah satu upaya peningkatan kualitas pendidikan di Kota Mataram, pendistribusian kepala sekolah harus merata. Dimana, kepala sekolah yang memiliki prestasi tidak lagi ditempatkan di pusat kota melainkan di kawasan lingkar utara atau selatan Kota Mataram.
Anggota Komisi IV DPRD Kota Mataram, Herman, mengatakan penempatan kepala sekolah ini harus menggunakan asas berkeadilan. Artinya bukan karena suka atau tidak suka. “Kepala sekolah ini bukan karena suka dan tidak suka. Penempatan kepala sekolah ini jangan hanya terpaku kepada sekolah yang kualitas sudah bagus,” katanya Rabu (6/8) sore.
Ia mengatakan, kepala sekolah yang diketahui memiliki prestasi dalam pengembangan kualitas sekolah harus ditempatkan di sekolah yang selama ini kurang diminati peserta didik. Karena dengan strategi ini, maka kedepan tidak ada lagi sekolah favorite dan tidak di kalangan orang tua wali dan para siswa. “Kalau ada terbukti mampu mengembang sekolah, juara dan mutu. Dan sekolah itu sudah ada Sejarah jaminan mutu. Tapi ditempatkan kepala sekolah yang sudah berprestasi jadi tidak ada tantangan,” ujarnya.
Herman juga mendorong agar rotasi atau rolling kepala sekolah dilakukan secara berkala sebagai bagian dari penyegaran manajemen dan upaya pemerataan mutu pendidikan. Ia menyarankan agar kepala sekolah yang telah terbukti berprestasi diberikan tantangan baru di sekolah-sekolah yang tertinggal. “Ada baiknya kepala sekolah yang sudah terbukti berprestasi ditempatkan di sekolah-sekolah pinggiran. Ini bisa menjadi stimulan agar sekolah-sekolah yang selama ini tertinggal ikut berkembang,” ujarnya.
Lebih lanjut, Herman menekankan bahwa pemerataan distribusi guru dan kepala sekolah menjadi kunci penting kualitas pendidikan. “Pendidikan yang berkualitas harus bisa diakses secara merata. Jangan sampai ada sekolah yang termarjinalkan hanya karena letaknya jauh dari pusat kota,” katanya. Menurut Herman, kalau saat ini kondisi pendistribusian kepala sekolah di Kota Mataram masih belum merata. “Kalau sekarang ini kepala sekolah tidak ada tantangan jadi kepala sekolah untuk meningkatkan sekolah-sekolah terpinggirkan atau sekolah yang tidak difavoritkan itu,” tegasnya.

