Mataram (Inside Lombok) – Masing-masing kecamatan di Kota Mataram dituntut berinovasi dalam hal pengelolaan sampah. Terlebih Pemerintah Kota (Pemkot) Mataram akan memberikan alokasi anggaran khusus bagi kecamatan yang melakukan hal tersebut.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Mataram, Muhammad Ramayoga mengatakan di 2023 ini alokasi anggaran yang diberikan ke masing-masing kecamatan tidak terperinci. Namun karena tahun depan penanganan sampah akan dimaksimalkan, maka akan ada alokasi anggaran tambahan yang akan diberikan.
“Kita sudah mulai ini dan kemarin Pak Wali sudah rakor bersama camat untuk memaparkan program yang akan dilakukan. Ini yang akan lakukan dan masing-masing kecamatan itu memiliki kekhasan sendiri,” katanya, Jumat (29/9) pagi.
Yoga menambahkan, dua kecamatan di Kota Mataram seperti Sekarbela dan Ampenan memiliki persoalan sampah yang cukup berat soal sampah sebagai daerah hilir. Sedangkan kecamatan lainnya disebut memiliki persoalan sampah yang relatif sama.
“Cakranegara, Sandubaya, Mataram ini cenderung permasalahannya tidak seburuk seperti yang di Ampenan dan Sekarbela. Jadi penanganan yang di Sekarbela dan di Ampenan berbeda penanganannya nanti,” katanya.
Besaran tambahan anggaran yang akan diberikan di 2024 mendatang dikatakan Yoga belum diketahui secara pasti. Pasalnya, saat ini pembahasan anggaran untuk tahun depan belum rampung. “APBD 2024 ini kan belum selesai dibahas. Baru sampai ke KUA PPAS saja ini yang anggaran 2024,” tegasnya.
Salah satu inovasi penanganan sampah khususnya yang ada di sungai yaitu dengan pemasangan jaring. Nantinya, sungai yang menjadi batas setiap wilayah di Kota Mataram akan dipasangkan jaring. “Ada inovasi bagaimana memasang jaring di masing-masing batas wilayah,” katanya. (azm)