Mataram (Inside Lombok) – Program angkutan angkutan umum untuk anak sekolah kembali dilanjutkan Dinas Perhubungan Kota Mataram. Program ini dinilai cukup efektif untuk mengurai kemacetan dan memberdayakan angkutan umum yang ada.
Kepala Dinas Perhubungan Kota Mataram, Zulkarwin mengatakan program tersebut sudah kembali dianggarkan di 2025 ini. Di mana, alokasi anggaran yang disiapkan untuk sewa angkutan yang akan digunakan. “Masih berjalan dan sudah kita anggaran tahun 2025 ini,” katanya, Jumat (31/1) pagi.
Ia mengatakan, alokasi anggaran yang disiapkan di 2025 ini yaitu sampai delapan bulan ke depan. Di mana, sewa angkutan umum yang digunakan yaitu sekitar Rp1,5 juta per bulan per satu unit. “Anggaran itu kan untuk servis supir. Jadi supir itu kita bayar jasanya untuk menjemput anak-anak sekolah,” katanya.
Jumlah angkutan yang dilibatkan pada program ini yaitu sebanyak tujuh unit. Ketujuh angkutan ini disebut sudah laik jalan. “Belum ada penambahan. Karena kondisi kendaraan kan dan kawan-kawan supir juga dan kemarin ada 10 yang bergabung sekarang menjadi tujuh,” ungkap mantan Camat Selaparang ini.
Sementara sekolah yang diakomodir untuk penjemputan ini yaitu masih sama di SMP Negeri 7 Mataram. Artinya belum ada penambahan dari tahun 2024 lalu. “Masih satu SMPN 7 Mataram. Tapi kemarin dari kawan-kawan bidang angkutan survey di SMPN 13. Karena kabarnya siswa di sana banyak kegiatannya padat di situ,” katanya.
Selain memberdayakan angkutan umum, Dinas Perhubungan Kota Mataram juga memperkenalkan adanya angkutan umum dalam hal ini bemo kuning kepada para siswa. “Bemo kuning ini sebelumnya pernah jaya sebagai angkutan publik di Kota Mataram,” katanya.
Dinas Perhubungan sudah membuka peluang kepada semua angkutan umum untuk bisa bergabung menjadi angkutan anak sekolah. Namun sebelumnya angkutan tersebut harus diuji apakah laik jalan dan representative untuk bisa digunakan. “Kita data kemudian diuji kendaraannya sebelum digunakan,” tegasnya.
Jumlah angkutan umum dalam hal ini bemo kuning di Kota Mataram yaitu sekitar 90-an unit. Namun puluhan angkutan umum ini tidak semuanya representative. “Cuma kan kondisinya kita tahu sendiri. Itu kan kita uji. Jadi yang kemarin mau ikut bergabung itu kita uji untuk keamanan dan keselamatan pengguna,” tutupnya. (azm)