Mataram (Inside Lombok) – Safari Ramadan pada Ramadan tahun ini akan menggunakan konsep yang berbeda. Jika sebelumnya safari Ramadan dilaksanakan pada malam hari setelah salat tarawih, Walikota Mataram, Mohan Roliskana mengatakan tahun ini program tersebut akan diganti dengan kunjungan membuka kegiatan pasar murah di lingkungan masyarakat.
Menurut Mohan, program pasar murah ini lebih menjadi prioritas karena harga kebutuhan pada awal Ramadan ini meningkat, salah satunya seperti harga cabai. Dengan kenaikan harga tersebut, Pemkot Mataram akan memaksimalkan operasi pasar selama Ramadan ini.
Program ini dinilai membantu masyarakat memenuhi kebutuhan pokok dengan harga yang lebih murah. “Akan merubah pola safari Ramadan. Kan biasanya malam shalat tarawih dan sore dengan membuka operasi pasar,” katanya.
Safari Ramadan dengan konsep operasi pasar akan digelar di beberapa lokasi dan diupayakan untuk bisa merata di semua kecamatan. Biasanya walikota dan wakil walikota Mataram membagi lokasi safari Ramadan masing-masing tiga lokasi. “Biasanya bagi tiga lokasi saya sama pak wakil per kecamatan,” katanya.
Ia mengatakan, dengan perubahan pola safari Ramadan, maka lokasi akan diperbanyak agar bisa merata. Pasalnya, harga kebutuhan pokok selama Ramadan ini mengalami kenaikan. Pelaksanaan operasi pasar sangat dibutuhkan masyarakat untuk bisa mendapatkan harga yang lebih murah. “Saya suruh nanti pertimbangkan lagi. Kita akan tambah lagi lokasinya. Karena ini sangat dibutuhkan oleh masyarakat,” katanya.
Untuk diketahui, harga cabai melonjak naik mencapai Rp210 ribu per kg. Namun saat ini mulai terjadi penurunan menjadi Rp180 ribu di pasar. Sedangkan untuk kebutuhan pokok masyarakat yang lain disebut masih stabil seperti beras dengan kualitas medium Rp13 ribu pe kg. Sedangkan beras kualitas premium yaitu Rp15 ribu per kg. (azm)