Mataram (Inside Lombok) – Tumpukan sampah di TPS Sandubaya masih belum bisa diangkut ke TPA Regional Kebon Kongok di Lombok Barat. Pasalnya, akses jalan masih ditutup warga. Namun ditargetkan pembuangan ke TPA milik Pemprov NTB tersebut akan kembali dilakukan pada Sabtu (2/9) hari ini.
Kepala Bidang Persampahan pada Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Mataram, Vidi Partisan Yuris Gamajaya mengatakan negosiasi masih dilakukan pemda dengan warga agar akses jalan ke TPAR bisa dibuka kembali. Karena jika terus ditutup, TPS Sandubaya sudah tidak bisa menampung lagi.
“Itu penampungan di TPS Sandubaya hari ini (Jumat red) sama besok (Sabtu). Insyaallah besok TPA sudah bisa dibuka,” katanya, Jumat (1/9) sore. Dengan dibukanya kembali TPAR tersebut, Pemkot Mataram tidak terlalu sulit untuk mengosongkan TPS, karena sudah terpusat. “Nanti titik fokusnya disana saja yang kita clear kan gitu,” katanya.
Pengangkutan semua sampah yang ada di TPS Sandubaya diprediksi hanya berlangsung selama tiga hari. Karena penumpukan sampah di TPS Sandubaya sudah terjadi sebelumnya dan cukup parah. “Ini tidak seberapa dengan kasus yang dulu-dulu. Kalau dulu kan itu sampai gerbang yang ada di Pegadaian itu,” katanya.
Mengatasi penutupan akses kali ini, sambung Vidi, pemerintah daerah berupaya segera dibuka kembali agar penumpukan sampah tidak meluber seperti sebelumnya. “Makanya sekarang kita lagi negosiasi agar tidak sampai gerbang itu lagi,” harapnya.
Dikatakan Vidi, DLH Kota Mataram akan menggunakan semua armada yang dimiliki untuk mengangkut sampah yang ada di TPS Sandubaya. Saat ini, jumlah armada yang dimiliki sebanyak 52 unit. “Kita kan gunakan rotasi gotong royong. Dengan metode ini cepat untuk mengosongkan TPS,” jelasnya.
Diterangkan, tidak semua armada yang dimiliki saat ini bisa mengangkut dengan normal. Dimana, beberapa kendaraan hanya bisa mengangkut dua kali. “Yang tua-tua itu paling dua kali angkut sudah nyerah gitu,” katanya.
Ditegaskan, meski TPAR ditutup petugas kebersihan masih tetap mengangkut sampah-sampah yang ada di lingkungan. “Itu tetap diangkut. Pengakutan ada tiga macam yaitu pengangkutan rutin, pengosongan TPS dan kalau masih ada insidental kayak sekarang rotasi gotong royong,” tutupnya. (azm)